Arsenal terpaksa mengambil kebijakan yang mungkin tak populer itu dengan alasan pandemi virus corona. Arsenal
jpnn.com, LONDON - Arsenal memotong gaji para pemain, manajer dan jajaran pelatih tim utama sebesar 12,5 persen, dengan alasan untuk membantu keuangan klub di tengah krisis yang ditimbulkan pandemi virus corona. Pengurangan gaji itu mulai diberlakukan untuk bulan April, tetapi Arsenal menjanjikan akan membayarkan nilai yang terpotong di masa mendatang.
Baca Juga: Kesepakatan itu berdasar asumsi bahwa sisa kompetisi musim 2019/20 bisa dirampungkan dan klub menerima penuh bagian mereka dari uang hak siar. "Dana potongan akan membantu menutupi sejumlah risiko finansial yang ditimbulkan penundaan musim ini serta terganggunya penerimaan komersial," tulis pernyataan tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kemenhub Beri Dispensasi Kepelabuhanan Selama Darurat Covid |Republika OnlinePelayanan jasa kepelabuhanan tetap dikenakan pungutan PNBP.
Baca lebih lajut »
Donald Trump Beri Stimulus US$19 M untuk Petani ASPresiden AS Donald Trump mengumumkan stimulus ekonomi sebesar US$19 miliar untuk industri pertanian yang terdampak virus corona.
Baca lebih lajut »
Hadapi Covid-19,Julie Sutrisno Beri Bantuan Telur ke Tenaga MedisJulie menekankan, bantuan tersebut untuk mendukung para tenaga medis dan orang dalam pemantauan (ODP) dalam hal asupan makanan, guna memperkuat benteng dalam menghadapi Covid-19.
Baca lebih lajut »
UMY Beri Sembako Mahasiswa yang tak Bisa Pulang Kampung |Republika OnlineUMY telah beberapa kali memberikan bantuan logistik kepada mahasiwanya.
Baca lebih lajut »
BWF Belum Beri Sinyal Kepastian Kualifikasi OlimpiadePascapenundaan Olimpiade Tokyo hingga tahun depan, BWF tak kunjung memberikan kepastian perihal kualifikasi bulu tangkis.
Baca lebih lajut »
AXA Mandiri dan AXA Gandeng Halodoc Beri Layanan Telemedis |Republika OnlinePerusahaan juga memberi asuransi jiwa kepada 35 ribu tenaga kesehatan di Indonesia.
Baca lebih lajut »