Untuk romansa, gen Z memilih di area abu-abu, hubungan yang memberi kenyamanan ala pacaran tetapi tanpa ikatan.
ini juga tak bisa disebut sekadar teman tetapi mesra karena melibatkan perasaan dan lebih intim, baik dari sisi emosional maupun fisik.”Dengan kata lain, relasi ini adalah alasan untuk tetap menjaga tekanan tetap rendah,” kata Sara Forastieri Vicente dalam tulisannya yang dimuat di media CNN, 26 Juli 2024.dinilai mencerminkan nuansa hubungan romantis paling modern saat ini. Penggunaannya yang luas di kalangan generasi muda membuatnya ditetapkan sebagai kata resmi dalam bahasa Inggris.
Hasil dari survei yang dilakukan aplikasi kencan, Tinder, pada 2023 menunjukkan gen Z mereka ingin pasangan yang benar-benar cocok dan satu pandangan dalam banyak hal. Survei Hinge itu menunjukkan gen Z memiliki kemungkinan 47 persen lebih besar daripada milenial untuk merasa gugup memulai percakapan setelah pandemi. Gen Z juga 25 persen lebih mungkin untuk menjadi kurang percaya diri pada kencan pertama.
Hal ini terlihat di beberapa penelitian. Dalam wawancara dengan 150 mahasiswa sarjana selama tahun akademik 2020 hingga 2021, Lisa Wade, profesor sosiologi di Universitas Tulane, AS, mengamati bahwa gen Z lebih enggan untuk mendefinisikan hubungan romantisnya.Mereka juga enggan mengakui bahwa mereka ingin hubungan tersebut berkembang menjadi lebih serius. Dia mengatakan, gen Z tak segan berbagi rahasia, tetapi enggan untuk berbagi perasaan mereka satu sama lain.
Namun, hal ini tak berarti mereka tak mencari cinta sejati. ”Memilih untuk melajang bukan berarti tidak ingin menemukan cinta sejati,” kata seorang bloger China menanggapi survei itu di media sosial, Weibo, seperti dikutip media alternatif China, Radii, 17 April 2023. Hal ini bukan berarti gen Z tak memandang penting relasi romantis dan pasangan sehidup semati. Sebaliknya, mereka justru mempunyai konsep yang sangat ideal tentang pasangan jiwa. Meskipun tanpa ikatan, hubungan situasional tetap memenuhi kebutuhan akan afeksi, melibatkan rasa dan romansa.
Riset aplikasi kencan Hinge tahun 2024 menyebutkan, gen Z lebih gugup memulai percakapan dengan orang asing. Mereka juga lebih tak percaya diri di kencan pertama dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini diduga sebagai efek pandemi yang membuat gen Z tumbuh dalam pembatasan interaksi sosial. Armstrong berpendapat, konsep hubungan situasional menolak konsep relasi romantis yang dianut generasi yang lebih tua, yaitu bahwa bersama seseorang tanpa tujuan adalah membuang-buang waktu. Sebaliknya, orang-orang dalam hubungan ini dengan sukarela memilih area abu-abu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Heboh Alat Kontrasepsi untuk Pelajar, Dokter Kandungan Sebut Edukasi untuk Remaja Juga PentingNurhadi menekankan bahwa cara edukasi kepada anak juga perlu disampaikan dengan benar.
Baca lebih lajut »
Geger Pemberian Kontrasepsi untuk Remaja, Kemenkes: Khusus untuk yang Sudah MenikahNadia menjelaskan, inisiatif tersebut dilakukan karena masih banyaknya perkawinan di usia anak dan remaja.
Baca lebih lajut »
Manfaat Lada Hitam untuk Kesehatan, Tips Konsumsi untuk Kolesterol RendahLada hitam, selain dikenal sebagai bumbu dapur yang umum digunakan, juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang signifikan.
Baca lebih lajut »
Gelar Sarasehan dan Do'a Untuk Pilkada 2024, Keraton Demak Beri Gelar untuk Rektor UBKBerita Gelar Sarasehan dan Do'a Untuk Pilkada 2024, Keraton Demak Beri Gelar untuk Rektor UBK terbaru hari ini 2024-08-04 01:54:13 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Bom Israel untuk Ismail Haniyeh, Rudal untuk Fuad ShukrCara Israel membunuh Ismail Haniyeh dan Fuad Shukr terkuak. Israel menggunakan kaki tangan di Iran.
Baca lebih lajut »
Untuk menghindari hambatan dari Uni Eropa, BYD memilih untuk memperluas kehadirannya ke Turki.Akal-akalan BYD Demi Hindari Jegalan Uni Eropa, Pilih Ekspansi ke Turki
Baca lebih lajut »