Apa Itu Sifilis: Penyakit Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai

Apa Itu Sifilis Berita

Apa Itu Sifilis: Penyakit Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai
KesehatanMedicalGaya Hidup
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 227 sec. here
  • 15 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 129%
  • Publisher: 83%

Pelajari tentang sifilis, penyakit menular seksual berbahaya. Kenali gejala, penyebab, cara penularan, diagnosis, pengobatan, dan pencegahannya.

Sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang masih menjadi permasalahan kesehatan global hingga saat ini. Meskipun telah ditemukan pengobatan yang efektif, jumlah kasus sifilis terus meningkat di berbagai negara. Pemahaman yang mendalam tentang penyakit ini sangat penting untuk pencegahan dan penanganan yang tepat. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang sifilis, mulai dari definisi, penyebab, gejala, hingga pengobatan dan pencegahannya.

Teori Pre-Columbian: Berpendapat bahwa sifilis sudah ada di Eropa sebelum perjalanan Columbus, namun tidak dikenali sebagai penyakit yang terpisah dari penyakit kulit lainnya. Seiring berjalannya waktu, pemahaman tentang sifilis semakin berkembang. Beberapa tonggak penting dalam sejarah penelitian dan pengobatan sifilis antara lain:

Ketahanan: T. pallidum sangat rentan terhadap kondisi lingkungan dan tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia. Penyebaran sistemik: Setelah masuk ke dalam tubuh, T. pallidum dapat menyebar melalui aliran darah dan sistem limfatik ke berbagai organ. Pemahaman yang baik tentang cara penularan sifilis dan langkah-langkah pencegahannya sangat penting dalam upaya mengendalikan penyebaran penyakit ini. Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang risiko sifilis dan pentingnya praktik seks aman merupakan kunci dalam mengurangi insiden infeksi baru.Gejala SifilisGejala sifilis dapat bervariasi dan seringkali sulit dikenali karena menyerupai gejala penyakit lain.

Munculnya chancre: Luka tunggal yang tidak nyeri, berbentuk bulat atau oval, dengan tepi yang keras dan dasar yang bersih. Laten Dini: Dalam satu tahun pertama infeksi. Pada fase ini, masih ada risiko tinggi penularan dan kekambuhan gejala. Sifilis tersier jarang terjadi di era modern berkat ketersediaan antibiotik, tetapi masih dapat terjadi pada kasus yang tidak diobati atau diobati terlambat.Ini adalah bentuk khusus sifilis yang terjadi ketika ibu yang terinfeksi menularkan penyakit ke janinnya selama kehamilan.

Riwayat medis dan seksual pasien akan ditanyakan, termasuk kemungkinan paparan terhadap penyakit menular seksual.Tes laboratorium adalah kunci dalam diagnosis sifilis. Ada dua jenis utama tes yang digunakan:Tes ini mendeteksi antibodi non-spesifik yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh sifilis.Dapat memberikan hasil positif palsu dalam beberapa kondisi seperti kehamilan, penyakit autoimun, atau infeksi virus tertentu.

Individu dengan risiko tinggi, seperti pria yang berhubungan seks dengan pria , pekerja seks, dan pengguna narkoba suntik.Pemantauan setelah pengobatan melibatkan tes serologi berkala untuk memastikan penurunan titer antibodi.Beberapa perkembangan terbaru dalam diagnosis sifilis meliputi: Wanita hamil yang alergi terhadap penisilin harus menjalani desensitisasi dan kemudian diobati dengan penisilin.Bayi yang lahir dari ibu dengan sifilis harus dievaluasi dan diobati segera:

Kegagalan titer antibodi untuk menurun setidaknya empat kali lipat dalam 6-12 bulan untuk sifilis primer atau sekunder, atau 12-24 bulan untuk sifilis laten.Skrining dan pengobatan pasangan seksual.Abstinensi seksual sampai lesi sembuh dan pasangan telah dievaluasi dan diobati jika perlu.Resistensi antibiotik: Meskipun jarang, resistensi terhadap beberapa antibiotik seperti azithromycin telah dilaporkan.

Pengembangan vaksin: Meskipun masih dalam tahap awal, penelitian untuk mengembangkan vaksin sifilis sedang berlangsung. Tabes dorsalis: Degenerasi saraf sensorik di sumsum tulang belakang, menyebabkan ataksia , nyeri ekstremitas, dan gangguan sensorik.2. Komplikasi KardiovaskularAortitis sifilitis: Peradangan aorta yang dapat menyebabkan aneurisma aorta.Stenosis ostium koroner: Penyempitan pembuluh darah koroner yang dapat menyebabkan angina atau infark miokard.Gumma adalah lesi granulomatosa yang dapat terbentuk di berbagai jaringan dan organ, termasuk:Tulang: Dapat menyebabkan osteitis atau periostitis.

Skrining pada populasi berisiko tinggi: Termasuk pria yang berhubungan seks dengan pria , pekerja seks, dan pengguna narkoba suntik. Pelacakan kontak: Layanan kesehatan dapat membantu dalam menghubungi dan mengedukasi pasangan seksual secara anonim.5. Pencegahan Sifilis KongenitalPengobatan segera untuk wanita hamil yang terinfeksi.Dalam beberapa kasus, profilaksis pasca-paparan mungkin dipertimbangkan:Terutama direkomendasikan untuk pasangan seksual individu dengan sifilis infeksius.Strategi pengurangan dampak buruk penting terutama untuk populasi berisiko tinggi:Penyediaan kondom gratis di tempat-tempat berisiko tinggi.8.

Pria yang berhubungan seks dengan pria : Strategi pencegahan kombinasi termasuk PrEP HIV dan skrining sifilis rutin.Pencegahan sifilis memerlukan pendekatan komprehensif yang menggabungkan intervensi individual, komunitas, dan sistem kesehatan. Strategi yang efektif harus mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan ekonomi di mana sifilis terjadi.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Kesehatan Medical Gaya Hidup Pendidikan Psikologi. Sains Kesehatan Dewasa Kesehatan Reproduksi Sifilis Penyakit Menular Seksual

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Penyakit mumps: Ribuan anak terinfeksi penyakit gondongan – Apa itu gondongan, bagaimana cara penularan dan apakah berbahaya?Penyakit mumps: Ribuan anak terinfeksi penyakit gondongan – Apa itu gondongan, bagaimana cara penularan dan apakah berbahaya?Virus paramyxovirus yang menyebabkan penyakit mumps atau dikenal sebagai gondongan dilaporkan menginfeksi ribuan anak di sejumlah wilayah di Indonesia. BBC News Indonesia merangkum sejumlah hal yang perlu diketahui terkait penyakit gondongan, cara penularan, dan bagaimana penanganan jika terinfeksi penyakit menular ini.
Baca lebih lajut »

Jangan Sampai Terjangkit, Apa Itu Penyakit Istibtha yang Dibenci Allah SWT?Jangan Sampai Terjangkit, Apa Itu Penyakit Istibtha yang Dibenci Allah SWT?Kenapa kita harus berhati-hati terhadap bahaya penyakit Istibtha? Cek penjelasannya dari Ustaz Basalamah di sini!
Baca lebih lajut »

Gondongan dan Penyakit Virus Lain Bisa Picu Komplikasi Guillain–Barré Syndrome yang Berisiko Disabilitas, Apa Itu?Gondongan dan Penyakit Virus Lain Bisa Picu Komplikasi Guillain–Barré Syndrome yang Berisiko Disabilitas, Apa Itu?GBS adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan, mati rasa atau kelumpuhan.
Baca lebih lajut »

Lebih dari 1.000 Anak Terinfeksi Kasus Gondong di Gunungkidul, Penyakit Apakah ItuLebih dari 1.000 Anak Terinfeksi Kasus Gondong di Gunungkidul, Penyakit Apakah ItuGunungkidul sedang menghadapi lonjakan kasus penyakit gondong yang mengkhawatirkanDinas Kesehatan Gunungkidul melaporkan bahwa hingga November 2024 sebanyak1050 kasustelah tercatat
Baca lebih lajut »

Penyintas Stroke Harus Rajin Olahraga Agar tidak Terkena Penyakit Itu LagiPenyintas Stroke Harus Rajin Olahraga Agar tidak Terkena Penyakit Itu LagiOlahraga yang dilakukan hanya dengan lima kali berolahraga dalam seminggu selama 30 menit risiko terkena stroke dapat berkurang sebesar 25
Baca lebih lajut »

Penyakit Biduran Disebabkan Karena Apa Ini Penjelasan AhliPenyakit Biduran Disebabkan Karena Apa Ini Penjelasan AhliBiduran atau dalam istilah medis disebut urtikaria adalah gangguan kulit yang sering ditandai dengan munculnya bentol-bentol berwarna merah atau putih yang disertai rasa gatal
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 02:03:32