Polusi udara di Jakarta menjadi sorotan banyak pihak, tak terkecuali Annisa Pohan. Istri AHY menuntut ada solusi cepat.
PIKIRAN RAKYAT – Annisa Pohan, istri dari Agus Harimurti Yudhoyono ikut menyoroti kualitas udara Jakarta yang buruk. Polusi udara mencekik di Jakarta turut dirasakan Annisa dan keluarganya.
Menurut Annisa Pohan, masyarakat terutama yang tinggal di Jakarta perlu mendapatkan kejelasan dan solusi atas polusi udara yang mencekik tersebut. Sebagai warga yang tinggal di wilayah Jabodetabek, Annisa merasa dibunuh pelan-pelan jika ada aktivitas pembangkit berbasis batu bara yang memicu polusi udara.
"Jika ditemukan akar permasalahan utama maka diharapkan bisa cepat mencari solusi yg quick wins sementara utk untuk segera meringankan kondisi sekarang yg di depan mata, sembari pelan-pelan dicari solusi jangka panjang," kata Annisa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
50% PNS Jakarta Bakal WFH Lagi Usai Polusi Udara Jakarta Makin ParahAda rencana untuk menerapkan sistem bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) bagi ASN atau PNS Jakarta sebagai upaya menekan polusi udara Ibu Kota.
Baca lebih lajut »
Polusi Udara Jakarta Berdampak bagi Kesehatan Masyarakat, Bamsoet Dorong Pemerintah Tetapkan Status BahayaBamsoet berkomentar terkait polusi udara Jakarta atau kualitas udara di Jakarta yang sedang buruk
Baca lebih lajut »
'Jangan Sampai Jakarta Dihindari Wisatawan Mancanegara karena Paling Berpolusi...'Pemprov DKI Jakarta harus segera bertindak mengatasi polusi udara agar Jakarta tidak dihindari wisatawan asing.
Baca lebih lajut »
Apa Saja Sektor Penyumbang Polusi Udara di Jakarta?Pemandangan Tugu Monas yang diselimuti polusi udara pada Selasa, 25 Juli 2023 .Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W Jakarta mendapat sorotan dari sejumlah media asing menyusul polusi udara yang memburuk. Berdasarkan data perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir, Jakarta secara konsisten menempati peringkat atas di antara 10 kota paling tercemar secara global sejak Mei 2023. Selain IQAir, aplikasi penyedia data kualitas udara, Nafas Indonesia, dalam laporan bulan Juli 2023 juga menyebut bahwa polusi udara di Jakarta dan kota-kota sekitarnya pada bulan lalu berada pada level relatif buruk. Berdasarkan data tingkat kandungan konsentrasi partikulat (PM 2,5), paparan polusi udara di daerah-daerah tersebut tergolong tidak sehat, terutama bagi kelompok rentan. Berkaca pada dokumen Laporan Inventarisasi Emisi Pencemar Udara DKI Jakarta yang dirilis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Vital Strategies pada 2020, tercatat ada lima sektor penyumbang beban emisi DKI Jakarta. Yakni pusat komersial, perumahan, industri energi, industri manufaktur, dan transportasi. Sektor transportasi menjadi penyumbang terbesar emisi pencemar udara menurut laporan tersebut, yakni hingga lebih dari 500 ribu ton. Angka itu jauh di atas sumbangsih emisi sektor lain yang berada pada kisaran ratusan hingga puluhan ribu ton. Ada tiga jenis senyawa penyumbang emisi utama yang dihasilkan transportasi, seperti tampak pada visualisasi di atas. Yakni nitrogen oksida, karbon monoksida, dan senyawa organik volatil nonmetana (NVOCs). Senyawa-senyawa tersebut dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, mengingat kendaraan bermotor merupakan konsumen terbesar bahan bakar minyak. Sedangkan sektor industri manufaktur tercatat sebagai penyumbang emisi sulfur dioksida terbesar dibanding sektor lain
Baca lebih lajut »
Polusi Udara Jakarta Kian Meningkat, Greenpeace Pesimistis Target 2030 menghirup udara bersihGreenpeace sebut rencana Pemprov DKI masih setengah hati, belum menunjukkan bagaimana polusi udara turun signifikan pada 2030.
Baca lebih lajut »
Polusi Udara Jakarta Kian Meningkat, Greenpeace Pesimistis Target 2030 Bisa Menghirup Udara BersihGreenpeace sebut rencana Pemprov DKI masih setengah hati, belum menunjukkan bagaimana polusi udara turun signifikan pada 2030.
Baca lebih lajut »