Anggota Kongres AS pertama yang memberi dukungan kepada Donald Trump sebagai presiden mengundurkan diri pada Senin (30/9). Pengunduran diri terjadi sehari sebelum dia diduga akan mengaku bersalah atas
Chris Collins, anggota Kongres dari partai Republik, telah dikenakan tuduhan penipuan saham, konspirasi, pemalsuan, dan berbohong kepada Biro Penyelidik Federal atau FBI.
Collins dituduh menggunakan informasi orang dalam yang memungkinkan putranya, Cameron, dan terdakwa ketiga, Stephen Zarsky, menghindari kerugian saham bernilai hampir $800 ribu pada 2017.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Demokrat di DPR Perintahkan Pengacara Trump Serahkan Dokumen PemakzulanAnggota DPR Amerika Serikat dari faksi Demokrat telah mengeluarkan perintah atau subpoena kepada pengacara pribadi Presiden Donald Trump, Rudy Giuliani, untuk menyerahkan dokumen-dokumen terkait denga
Baca lebih lajut »
Penasihat Trump Sebut Trump adalah 'Whistleblower' yang SesungguhnyaPara pembantu utama Presiden Donald Trump hari Minggu (29/9) berusaha membalikkan keadaan dengan menyatakan Presiden Trump adalah “whistleblower” atau pembocor rahasia yang sesungguhnya, karena ia men
Baca lebih lajut »
Trump Membesarkan Bakal Calon Lawan, Sembari Menyulitkan Diri – Bebas AksesPemilu Presiden AS masih lebih dari 13 bulan lagi. Namun, suhu politik AS sudah memanas. Skandal telepon Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy jadi amunisi bagi Demokrat memulai proses pemakzulan terhadap Trump.
Baca lebih lajut »
Trump Kecam Demokrat atas Proses PemakzulannyaPernyataan Trump itu disampaikan di tengah skandalnya isi perbincangan teleponnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy
Baca lebih lajut »
Trump Minta Bertemu Pelapor Skandal UkrainaTrump secara terang-terangan menyerang pelapor skandal pembicaraan teleponnya.
Baca lebih lajut »
Dewan Perwakilan AS Minta Akses Pembicaraan Trump dan PutinDewan Perwakilan AS meminta akses ke pembicaraan telepon antara Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di tengah proses pemakzulan sang presiden.
Baca lebih lajut »