Kementerian Kesehatan hingga kini masih menunggu rekomendasi vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak dari sejumlah lembaga terkait. TempoVideo
Sebelumnya, Gang Zeng yang merupakan Direktur Medis Sinovac dalam siaran pers menjelaskan uji klinis tahap awal dan menengah dari 550 lebih subjek menunjukkan bahwa vaksin tersebut akan memicu respons kekebalan. Dua penerima vaksin usia tiga tahun dan enam tahun mengalami demam tinggi sebagai respons.
Subyek uji coba lainnya mengalami gejala ringan. Hal ini dikatakan Gang Zeng menunjukkan bahwa vaksin Sinovac aman dan akan menghasilkan respons imun yang berpotensi berguna. pada anak berbeda dengan sstem kekebalan pada orang dewasa. Kekebalannya bervariasi, tergantung pada usia. Oleh sebab itulah perlu adanya data dan penelitian tambahan sebelum memberikan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menkes: Kasus COVID-19 Naik, 25 Ribu dari 72 Ribu Tempat Tidur RS COVID-19 TerisiRata-rata orang lanjut usia yang mengisi tempat tidur di rumah sakit COVID-19 seperti disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Baca lebih lajut »
Anak-anak yang yatim piatu di India karena Covid-19 - BBC News IndonesiaRatusan anak di India menjadi yatim piatu karena Covid. Dalam satu contoh kasus, seorang anak berusia lima tahun dan adiknya yang berusia 10 bulan, kehilangan dua orang tua, dan tak ada saudara yang mengasuh.
Baca lebih lajut »
Trik Anak Belajar Bersosialisasi dengan Sebayanya di Masa Pandemi Covid-19Masa pandemi Covid-19 menantang orangtua lebih kreatif dalam mengajari anak bersosialisasi lantaran pembatasan interaksi dengan banyak orang.
Baca lebih lajut »
Pedagang Kelontong Ini tak Surut Didera Pandemi Covid-19 |Republika OnlineIa pun beruntung memenangkan 100 gram emas murni dari Mi ABC Selera Pedas.
Baca lebih lajut »
Sebagian Orang yang Vaksinasi Covid-19 tak Bentuk Antibodi |Republika OnlineStudi temukan 46 persen orang yang sudah vaksinasi Covid-19 tak membentuk antibodi.
Baca lebih lajut »