Bank Amar berkomitmen untuk membantu usaha mikro agar dapat bertahan melewati bulan-bulan yang yang sulit pada kuartal kedua ini akibat terdampak pandemi Covid-19.
“Kami siap untuk membantu meringankan beban pengusaha mikro dan tidak akan membiarkan usaha mikro turun dengan restrukturisasi pinjaman,” ujar Vishal Tulsian, Presiden Direktur Bank Amar dalam keterangan pers.
Di sisi lain untuk meminimalkan risiko dampak virus corona, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan pada level 4,5%. Menanggapi hal tersebut, Vishal menilai bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut tidak diperlukan saat ini, “Saat ini yang dibutuhkan adalah restrukturisasi pinjaman usaha mikro dan yang saya amati semua bank sudah mengambil langkah tersebut, termasuk Amar Bank.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bank Ini Mendonasikan Sebagian Pendapatan Deposito untuk Penanganan Covid-19Dana donasi dari bank akan diberikan untuk fasilitas medis dan lembaga lainnya yang saat ini masih dengan gigih berjuang melawan pandemi Covid-19. JTrustBank
Baca lebih lajut »
Bank Bukopin Salurkan Bantuan CSR kepada Masyarakat Terdampak Covid-19 di BalikpapanBank Bukopin bekerja sama dengan Pemkot Balikpapan, Kalimantan Timur serahkan bantuan sembako kepada masyarkat sekitar terdampak...
Baca lebih lajut »
Menkeu: Bank Pembangunan Islam Siap Beri Dana Darurat Covid |Republika OnlineDana darurat Covid-19 dari Bank Pembangunan Islam sekira 250 juta dolar AS.
Baca lebih lajut »
BLT untuk Warga Non-Jabodetabek Dikirim via Pos dan Bank |Republika OnlinePemerintah pusat dan daerah masih menyinkronkan data penerima bansos.
Baca lebih lajut »
Boyamin Saiman Sebut Perppu 1/2020 untuk Penyelamatan Bank, Bukan BangsaPerppu Nomor 1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Covid-19 dinilai bukan...
Baca lebih lajut »
Bank Daerah: Kredit Rp35 T Ratusan Nasabah Terdampak CoronaBank daerah menyebut 139 ribu nasabah terdampak pandemi corona. Jumlah kredit seluruh nasabah itu mencapai Rp35 triliun yang perlu direstrukturisasi.
Baca lebih lajut »