Aktivitas masyarakat di Beijing mulai normal yang dapat dilihat dari situasi lalu lintas dan alat transportasi umum di ibu kota Tiongkok itu yang sudah mulai padat sejak Senin (19/12).
Pemandangan tersebut berbeda dengan situasi dua pekan sebelumnya saat terjadi lonjakan kasus covid-19 varian omikron yang menyebabkan banyak warga tidak bisa melakukan aktivitas di luar rumah karena terkena infeksi saluran pernapasan atas.
Selain menghapus persyaratan hasil tes PCR negatif covid-19 selama tiga kali dalam tiga hari bagi orang yang hendak bepergian ke Beijing, aturan tersebut juga berlaku di kalangan industri non-impor, agen properti, layanan akomodasi, perpustakaan, museum, galeri seni, objek wisata, dan pabrik.Makan dan minum di dalam restoran, hotel, tempat pelatihan, dan tempat perjamuan lainnya juga segera diizinkan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kasus Covid-19 di Tiongkok Naik, Epidemiolog Ingatkan Kedatangan WNA Perlu Dibatasi'Baik juga jika diberlakukan test PCR dari negara-negara yang terjangkit berat seperti Tiongkok, atau membatasi kedatangan dari negara-negara terjangkit sampai kondisi mereka pulih.'
Baca lebih lajut »
Covid-19 Melandai, Menko PMK Sebut Tak Ada Pembatasan Aktivitas Saat Libur Nataru - Pikiran-Rakyat.comMenko PMK menyebut tak ada pembatasan aktivitas terkait Covid-19 selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca lebih lajut »
Ada Lonjakan Kasus Covid-19 di Tiongkok, Satgas Masih Mengacu SE 25/2022Satgas Covid-19 menilai penerapan SE Nomor 25 Tahun 2022 sudah cukup untuk menekan risiko penularan kasus covid-19 di dalam negeri.
Baca lebih lajut »
Krematorium Tiongkok Dipenuhi Jenazah, Benarkah Covid Kembali Ganas?Seorang jurnalis Reuters melihat sekitar 30 mobil jenazah berhenti di jalan masuk menuju rumah duka Dongjiao, sebuah krematorium di Beijing.
Baca lebih lajut »
Kereta Gantung Gunung Rinjani Mulai Dibangun, Dampak Ekonomi dan Lingkungan Jadi Perhatian UtamaProyek kereta gantung di Gunung Rinjani itu dimodali investor dari Tiongkok.
Baca lebih lajut »
Dua Warga Tiongkok Meninggal dalam Kecelakaan Lokomotif Kereta Cepat BandungKecelakaan antara lokomotif kereta cepat dan kereta teknis di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (18/12), mengakibatkan dua warga negara asing (WNA) asal Tiongkok meninggal dunia.
Baca lebih lajut »