Ambruknya bursa Asia-Pasifik terjadi karena investor masih khawatir dampak terhadap ekonomi global setelah The Fed menaikkan kembali suku bunga acuannya.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki- Bursa Asia-Pasifik ditutup berjatuhan pada perdagangan Jumat akhir pekan ini, karena investor masih khawatir dampak terhadap ekonomi global setelah bank sentral Amerika Serikat menaikkan kembali suku bunga acuannya.
Catatan ini mendekati level tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Rekor tertinggi sendiri tercatat pada November 2008, ketika inflasi mencapai 5,5%. Sementara itu, secara rinci, inflasi makanan mencapai 6,4% pada Agustus. Inflasi akomodasi juga meningkat ke level 4,7%. Inflasi jasa naik menjadi 3,8% Data aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Purchasing Manager's Index versi S&P Global periode bulan ini naik menjadi 53,9, dari sebelumnya pada Agustus lalu di angka 53,8.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
IHSG Kudu Siap.. Bursa Asia Dibuka Ambles Nyusul Wall StreetBursa Asia-Pasifik dibuka cenderung melemah pada perdagangan Kamis (22/9/2022), menyusul bursa saham AS yang kembali terkoreksi kemarin
Baca lebih lajut »
Sentimen Suku Bunga Masih Kuat, Mayoritas Bursa Asia Dibuka MelemahBursa Asia pada Jumat pagi (23/9/2022) masih merasakan dampak kenaikan suku bunga AS yang diikuti oleh bank-bank sentral di seluruh dunia.
Baca lebih lajut »
Rupiah Melemah Rp15.037, Dolar AS Tembus Rekor Tertinggi dalam 20 TahunSelain rupiah, sejumlah mata uang lainnya di kawasan Asia Pasifik yang tercatat melemah pada perdagangan hari ini.
Baca lebih lajut »
Timnas Futsal Indonesia akan Berlaga di Piala Asia 2022Indonesia akan berjuang di Piala Asia Futsal 2022 dengan berada di Grup C bersama Iran, Lebanon, dan Taiwan.
Baca lebih lajut »
Produksi Terjaga, Transisi Blok Rokan Jadi Salah Satu Alih Kelola Terbaik di Asia TenggaraSalah satu kunci sukses produksi minyak bertahan adalah dengan strategi kegiatan masif yang dilakukan Pertamina.
Baca lebih lajut »