Masuknya partai oposisi di pemerintahan justru dianggap positif oleh akademisi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi menilai, tidak menjadi persoalan bagi jalannya pemerintahan ke depan jika memang kalangan oposisi ditarik masuk ke dalam kabinet. Pendapat itu ia sampaikan untuk menanggapi wacana Gerindra mendapat jatah menteri.
Tidak hanya Gerindra, menurut Ade, seandainya ada partai politik lain yang selama ini bersikap oposisi lalu kemudian dimasukkan dalam kabinet juga tidak masalah. Menurut dia, bergabungnya kalangan oposisi ini justru menjadi kesempatan untuk membangun pemerintahan konsensus yang inklusif. "Justru dengan bergabungnya oposisi ini menunjukkan sinyal politik yang positif. Tidak ada fragmentasi. Stabilitas politik dan sosial lebih mudah dijaga," tuturnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kepala Daerah Tak Perlu Takut Jika Tak KorupsiAgung Ilmu Mangkunegara merupakan kepala daerah ke-47 yang ditangkap tangan oleh KPK, dan kepala daerah ke-119 yang ditangani KPK sampai saat ini.
Baca lebih lajut »
Pengamat: Tak Masalah jika Jokowi Tak Beri Kursi Menteri ke Gerindra'Keberadaan Gerindra sebagai partai oposisi menjadi vitamin bagi pemerintah, karena ada yang mengontrol, mengingatkan,'
Baca lebih lajut »
Cara Gisel Jelaskan ke Gempi soal Tak Bisa Tidur Bertiga LagiGisel menyadari salah satu efek dari perceraiannya dengan Gading adalah menghadapi pertanyaan-pertanyaan Gempi hingga dewasa nanti.
Baca lebih lajut »
Jika Tak Keluarkan Perppu, Presiden Dinilai Ingkari Nawa Cita'Publik dengan mudah menganggap bahwa Nawa Cita ini hanya ilusi belaka saja jika presiden tidak segera bertindak untuk menyelamatkan KPK,'
Baca lebih lajut »
Korut Ancam Tak Tinggal Diam jika DK PBB Jatuhkan Sanksi BaruKorea Utara memperingatkan tidak akan duduk diam jika ada upaya dari Dewan Keamanan PBB untuk menerapkan langkah atau sanksi baru merespons uji coba rudal.
Baca lebih lajut »
Selain Dicabuli, Korban Juga Dipukuli Jika Tak Melayani Nafsu AyahPolisi menyebut, korban mengaku tak hanya sekali mendapat perlakuan kasar ayahnya, namun sering dilakukan jika ia menolak melayani ayahnya.
Baca lebih lajut »