JPNN.com : Akademisi Univesitas Mercu Buana Gunawan Raharjo mengkritisi pola komunikasi pemerintah dalam menyikapi skandal ini. Apa itu?
jpnn.com, JAKARTA - Akademisi Univesitas Mercubuana Gunawan Raharjo mengkritisi pola komunikasi pemerintah dalam menyikapi skandal pemasangan pagar laut di pesisir Tangerang, Banten.
Gunawan berkata demikian dalam diskusi soal telusur HGU Pagar Laut Tangerang bertempat di Hotel The Akmani, Jakarta, Sabtu . Gunawan menilai pola komunikasi pemerintah malah menunjukkan ketidakpastian yang sebenarnya bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pagar Laut Pertumbuhan Ekonomi Pagar Laut Tangerang Jakarta
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pola-Pola Mekanisme TKDN dalam Pengaturan Ekonomi IndonesiaArtikel ini membahas tentang kebijakan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) di Indonesia dan dampaknya pada industri, terutama terkait polemik larangan penjualan iPhone 16. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan komponen lokal dalam produksi, namun studi menunjukkan dampak negatifnya pada berbagai aspek seperti produktivitas, ekspor, dan investasi.
Baca lebih lajut »
Kin Space Buka Lagi Ruang Pamer Terbaru, Karya Seni Instalasi Pola-pola BejanaKIN Space kini hadir dengan pameran 'Pola-pola Bejana' karya Eldwin Pradipta. Guci raksasa interaktif ini mengajak anak-anak main sambil belajar.
Baca lebih lajut »
Eating Reorder Pola Hidup Sehat Berbasis Transformasi Pola Pikir dan KebiasaanEating Reorder ER adalah program gaya hidup sehat berbasis pendekatan alami yang menggabungkan transformasi pola pikir dengan pola makan
Baca lebih lajut »
Eldwin Pradipta Cerita di Balik Karya Pola-pola BejanaPameran tunggal Eldwin Pradipta di KIN Space, Jakarta, menampilkan instalasi interaktif Pola-pola Bejana yang terinspirasi budaya Tionghoa.
Baca lebih lajut »
Kritik Film Indonesia: Antara Akademisi dan PopulerArtikel ini mengkaji problematika kritik film di Indonesia, khususnya dominasi akademis dan kesulitan dalam mempopulerkan kritik film. Terdapat dua kutub kritik film: akademis dan jurnalistik. Kritik akademis cenderung mendalam, sedangkan kritik jurnalistik lebih fokus pada rekomendasi. Sayembara kritik film seringkali tidak jelas tujuannya, antara mendalam atau populer. Artikel ini juga menyoroti kurangnya analisis film yang memfokuskan pada elemen dan materialitas film.
Baca lebih lajut »
Perguruan Tinggi Dituntut Kelola Tambang: Kritik Timbul dari Akademisi dan Jaringan AdvokasiUsulan pemberian izin tambang bagi perguruan tinggi dalam revisi UU Minerba menuai kritik dari akademisi dan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam). Mereka menilai usulan ini melanggar UU Pendidikan dan seakan membebani perguruan tinggi dengan tanggung jawab finansial yang seharusnya ditanggung negara.
Baca lebih lajut »