Agen Keamanan Dalam Negeri Didakwa dalam Upaya Mata-mata China terhadap Pembangkang di AS

Indonesia Berita Berita

Agen Keamanan Dalam Negeri Didakwa dalam Upaya Mata-mata China terhadap Pembangkang di AS
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 59 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 27%
  • Publisher: 63%

Dua agen yang masih aktif dan seorang mantan agen Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS telah didakwa sehubungan dengan dugaan “skema represi transnasional” yang disponsori oleh China untuk memata-matai para pengritik China yang tinggal di AS.

Dua agen yang masih aktif dan seorang mantan agen Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat telah didakwa oleh dewan juri federal sehubungan dengan dugaan “skema represi transnasional” yang disponsori oleh pemerintah China untuk menguntit, melecehkan, dan memata-matai para pengritik China yang tinggal di AS. Hal tersebut diumumkan oleh Departemen Kehakiman pada Kamis .

Craig Miller, yang telah menjadi pegawai DHS selama 15 tahun, dan Derrick Taylor, pensiunan agen DHS yang bekerja sebagai penyelidik swasta, dituduh mengakses dan memberikan informasi tentang aktivis anti-China dari database rahasia pemerintah kepada dua orang lain yang terlibat dalam skema itu, yang kemudian menggunakan catatan tersebut untuk menarget para korban, menurut dakwaan juri federal yang disampaikan pada Rabu .Miller dan Taylor ditangkap pada bulan Juni.

Tiga orang lainnya yang didakwa dalam kasus tersebut adalah Fan “Frank” Liu, Matthew Ziburis dan Qiang “Jason” Sun. Mereka diduga melakukan “skema represi transnasional untuk menarget warga AS yang pandangan dan tindakan politiknya tidak disukai” oleh pemerintah China, misalnya advokasi untuk demokrasi di China, kata Departemen Kehakiman.

Taylor meminta Miller dan seorang agen DHS lainnya untuk mendapatkan informasi dan kemudian memberikan catatan tersebut kepada seorang konspirator lainnya. “Liu, Ziburis dan Sun menggunakan informasi tersebut untuk menarget dan melecehkan para pembangkang dari China, sambil bertindak atas nama pemerintah China,” menurut dakwaan tersebut.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

voaindonesia /  🏆 15. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Menlu China Bertemu Presiden Filipina, Bahas Laut China SelatanMenlu China Bertemu Presiden Filipina, Bahas Laut China SelatanPresiden baru Filipina Ferdinand Marcos Jr. bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Rabu (6/7). Mereka membahas perselisihan yang telah lama memanas di Laut China Selatan, sementara ia menghadapi dilema kebijakan luar negeri yang mencakup persaingan Amerika-China di kawasan itu. Memakai...
Baca lebih lajut »

Redam Inflasi, Biden Siap Potong Tarif Impor China?Redam Inflasi, Biden Siap Potong Tarif Impor China?AS masih pikir-pikir untuk memangkas tarif impor China
Baca lebih lajut »

Presiden Filipina Ingin Jalin Hubungan Lebih Baik dengan China, Selain Sengketa di Laut China Selatan - Pikiran-Rakyat.comPresiden Filipina Ingin Jalin Hubungan Lebih Baik dengan China, Selain Sengketa di Laut China Selatan - Pikiran-Rakyat.comPresiden Filipina Ferdinand Marcos Jr baru-baru ini mengungkap keinginan untuk membuka hubungan lebih baik dengan China.
Baca lebih lajut »

Jepang Longgarkan Travel Warning untuk 34 Negara, termasuk China dan Korea SelatanJepang Longgarkan Travel Warning untuk 34 Negara, termasuk China dan Korea SelatanJepang Longgarkan Travel Warning untuk 34 Negara, termasuk China dan Korea Selatan: Kementerian Luar Negeri Jepang juga menurunkan peringatan perjalanan untuk Prancis, Jerman, dan Italia.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-28 14:32:50