Ada Pandemi, Neraca Dagang Indonesia Masih Surplus |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Ada Pandemi, Neraca Dagang Indonesia Masih Surplus |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 70 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 31%
  • Publisher: 63%

Neraca dagang sejak Januari mengalami surplus 2,25 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik mencatat, kinerja neraca dagang Indonesia selama periode Januari hingga April 2020 mengalami surplus 2,25 miliar dolar AS. Sementara nilai ekspor tercatat 53,95 miliar dolar AS, kinerja impor adalah 51,71 miliar dolar AS. Baca Juga Kepala BPS Suhariyatno mengatakan, kinerja empat bulan pertama tahun ini menunjukkan perbaikan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Dengan memperhatikan dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja perekonomian dan perdagangan banyak negara, kondisi neraca dagang yang surplus patut diapresiasi."Performa Januari-April 2020 lebih baik. Tentunya ke depan, mudah-mudahan performa ini bisa lebih baik lagi," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers secara live streaming, Jumat .

Tapi, Suhariyanto mengatakan, ada beberapa hal yang tetap harus menjadi catatan. Di antaranya, kinerja impor bahan baku/penolong yang kontraksi 7,30 persen menjadi 39,05 miliar dolar AS pada Januari-April 2020. Performa serupa terjadi pada barang modal. Pada periode Januari-April 2020, nilainya turun 14,12 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, menjadi 7,83 miliar dolar AS. Suhariyanto mengatakan, kontraksi pada impor dua jenis barang ini patut diwaspadai dan dicermati dari waktu ke waktu.Suhariyanto mengatakan, selama empat bulan pertama ini, banyak hal mempengaruhi kinerja neraca dagang Indonesia.

Di sisi lain, Suhariyanto menambahkan, adanya pelambatan inflasi yang menunjukkan penurunan daya beli di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dampaknya, harga komoditas juga mengalami penurunan cukup dalam. Untuk April saja, neraca dagang Indonesia mengalami defisit 350 juta dolar AS. Rinciannya, kinerja ekspor mencatatkan nilai 12,19 miliar dolar AS, sementara impor mencapai 12,54 miliar dolar AS.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Jelang Rilis Neraca Dagang, IHSG Diproyeksi MelemahJelang Rilis Neraca Dagang, IHSG Diproyeksi MelemahLaju IHSG pada perdagangan Jumat (15/5), diwarnai oleh sentimen negatif pasar global dan regional karena kekhawatiran penyebaran penyakit covid-19.
Baca lebih lajut »

Neraca Dagang April Defisit 350 Juta Dolar AS |Republika OnlineNeraca Dagang April Defisit 350 Juta Dolar AS |Republika OnlineMeskipun defisit, neraca dagang April membaik dibandingkan periode sama tahun lalu.
Baca lebih lajut »

Neraca Dagang RI Defisit US$350 Juta Pada April 2020Neraca Dagang RI Defisit US$350 Juta Pada April 2020BPS mencatat neraca perdagangan RI defisit US$350 juta pada April, berbanding terbalik dari posisi bulan sebelumnya yang surplus US$743 juta.
Baca lebih lajut »

Ada Pandemi, Penyelenggara Pemilu Diminta Tetap SiapAda Pandemi, Penyelenggara Pemilu Diminta Tetap SiapDi tengah pandemi covid-19, penyelenggara pemilu diminta tetap siap dan menjaga kualitas pesta demokrasi.
Baca lebih lajut »

Selama Pandemi Corona Tetap Ada Karhutla di IndonesiaSelama Pandemi Corona Tetap Ada Karhutla di IndonesiaPandemi corona yang mengurangi aktivitas manusia ternyata tak mengurangi titik panas dan api penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Baca lebih lajut »

Dilema Warga Iuran BPJS Naik, Tak Ada Penghasilan Akibat Pandemi, Turun Kelas Ragu PelayananDilema Warga Iuran BPJS Naik, Tak Ada Penghasilan Akibat Pandemi, Turun Kelas Ragu PelayananKenaikan iuran BPJS mulai berlaku pada 1 Juli 2020 untuk peserta mandiri kelas I dan kelas II. Sementara peserta kelas III naik pada 2021.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-04 20:22:51