Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan menurunkan 600 ribu personel tim pendamping keluarga (TPK) untuk mendukung program Gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting).
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan menurunkan 600 ribu personel tim pendamping keluarga (TPK) untuk menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. Tim Pendamping Keluarga (TPK) mencapai lebih dari 600 ribu personel tersebar seluruh Indonesia.
Mereka adalah kekuatan besar untuk mendukung program Gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting), itulah pasukan yang saya maksud, kata Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa. Selain itu, Wihaji juga menegaskan agar para kepala perwakilan BKKBN provinsi fokus menyelamatkan keluarga berisiko stunting karena hal tersebut lebih penting daripada berusaha menyelesaikan banyak persoalan tetapi tidak berkelanjutan. Kita harus bergerak secara strategis dengan memperkuat data, memastikan kecukupan asupan gizi, dan menciptakan jembatan antara penyuluh dengan penerima manfaat, ujar dia.Dilakukan secara kolaboratif, melibatkan semua unsur baik dari masyarakat, perusahaan, maupun akademisi, tuturnya. Selain itu, Wihaji juga menuturkan bahwa pihak Kemendukbangga juga telah menjalin komunikasi intensif dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memperkuat sinergi program Makan Bergizi Gratis yang juga termasuk salah satu upaya menurunkan stunting. Program Genting diharapkan menjadi tonggak baru dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan strategi berbasis Keluarga Risiko Stunting (KRS) untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki akses pada asupan gizi yang cukup dan pengasuhan yang berkualitas. Saya sudah bertemu dengan BG
STUNTING CEGAH STUNTING TIM PENDAMPING KELUARGA GERAKAN ORANG TUA ASUH BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mendukbangga: Gerakan orang tua asuh stunting bidik 1 juta KRS di 2025Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan dapat menjangkau ...
Baca lebih lajut »
BKKBN-BGN integrasikan kebijakan kependudukan dengan peningkatan giziKementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengintegrasikan kebijakan ...
Baca lebih lajut »
Kemendukbangga/BKKBN Gandeng Pramuka Untuk Generasi Muda Sadar KependudukanKementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menyelenggarakan kegiatan Giat Pramuka Peduli Kependudukan untuk membangun generasi muda yang sadar kependudukan. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menekankan pentingnya integrasi wawasan kependudukan melalui program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dan Gerakan Ayah Teladan (GATE).
Baca lebih lajut »
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, Kunjungi Bali Cek Langsung Keluarga Resiko StuntingBerita Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, Kunjungi Bali Cek Langsung Keluarga Resiko Stunting terbaru hari ini 2024-12-23 11:19:04 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Gandeng BNN, BKKBN Perkuat Upaya Pencegahan Narkotika di Kalangan ASNMenteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (KPK)/Kepala BKKBN, Wihaji mengatakan, narkoba merupakan bagian dari problem keluarga.
Baca lebih lajut »
Menteri Wihaji: Data Kekuatan Besar untuk Jalankan Program KemendukbanggaJPNN.com : Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN merilis Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024.
Baca lebih lajut »