Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi Ade Puspitasari yang juga putri Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyebut, OTT KPK terhadap ayahnya politis.
Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi Ade Puspitasari yang juga putri Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, angkat bicara terkait Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap sang ayah.
Menurut dia, video yang tak utuh tersebut dikhawatirkan menimbulkan perbedaan persepsi dan menggiring opini publik. 2 dari 7 halaman1. Penggalan Video Ade PuspitasariKetua DPD Partai Golkar Kota Bekasi Ade Puspitasari yang juga putri Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi angkat bicara terkait Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap sang ayah.
"Logikanya OTT, saya , bang, saya serahkan , saya ke gap. Ini tidak ada. Bahwa Pak Wali beserta KPK tidak membawa uang dari pendopo. Uang yang ada di KPK itu uang yang di luar, dari pihak ketiga, dari kepala dinas, dari camat. Itu pengembangan, tidak ada OTT," ungkapnya. "Tapi nanti 2024, jika kuning koalisi dengan orange, matilah warna yang lain," tegas Ade yang disambut tepuk tangan para kader.
"Intinya, kita harus tetap solid menyongsong Pemilu akan datang. Proses hukum tentu saja harus dijunjung tinggi," pungkas Ade.3 dari 7 halaman2. Kata Golkar Kota BekasiKetua Fraksi Golkar DPRD Kota Bekasi Daryanto menyayangkan beredarnya penggalan video Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi Ade Puspitasari yang menanggapi OTT ayahnya Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
"Bila ditayang secara menyeluruh, sangat jelas bahwa ibu Ade Puspitasari memberikan semangat dan motivasi agar kami bangkit dan semangat dalam menghadapi segala situasi apapun," ucap dia. Dia mengatakan, Ade juga menyampaikan kepada para kader agar tetap melanjutkan kontribusi wali kota untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan warga Kota Bekasi.
Hal ini dikatakan Ali untuk menanggapi tudingan Ade Puspitasari, anak Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang tak terima sang ayah ditangkap saat OTT. Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi itu mengatakan bahwa OTT terhadap sang ayah politis dan merupakan pembunuhan karakter. "Penanganan perkara oleh KPK tidak pandang bulu dan tentu tidak terkait karena latar belakang sosial politik pelakunya," tegasnya.
"Anak membela orang tua itu biasa, KPK tidak terkejut dan memahami pembelaan putri RE . Termasuk mengkaitkan dan menyeret-nyeret persoalan hukum yang sedang KPK jalankan ke ranah politik," ujar Ghufron dalam keterangannya, Minggu . 6 dari 7 halaman5. Ketua KPK Tepis Tuduhan OTT PolitisKetua KPK Firli Bahuri memastikan penangkapan terhadap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen tak memiliki unsur politis.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Anak Tak Terima Rahmat Effendi di OTT KPK: Ini Pembunuhan Karakter!Ketua DPD Golkar Kota Bekasi yang juga putri kandung Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Ade Puspitasari, berkomentar soal OTT yang dilakukan KPK terhadap ayahnya.
Baca lebih lajut »
Prihatin dengan OTT Rahmat Effendi, Ketua KPK: Dia Tinggal Tak Jauh dari Rumah SayaKetua KPK Firli Bahuri prihatin dengan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wali Kota nonaktif Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen.
Baca lebih lajut »
OTT Rahmat Effendi Dituding Bermuatan Politis, KPK: Jangan BerasumsiUjaran anak Rahmat Effendi tersebut, kata Ali akan memicu kesalahpahaman publik dan membuat gaduh proses penegakkan hukum yang telah taat azas.
Baca lebih lajut »
Putri Rahmat Effendi Tak Terima Ayahnya Kena OTT KPK: Ini Pembunuhan Karakter!Putri Wali Kota non-aktif Kota Bekasi Rahmat Effendi, Ade Puspitasari, angkat bicara pasca-operasi tangkap tangan (OTT) yang menimpa ayahnya.
Baca lebih lajut »
6 Fakta Terkini Usai OTT KPK Terhadap Wali Kota Bekasi Rahmat EffendiPenyidik KPK terus bekerja usai melakukan OTT dan menetapkan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen sebagai tersangka.
Baca lebih lajut »
Respons KPK soal Anak Rahmat Effendi yang Tak Terima Ayahnya Kena OTTKPK menegaskan bahwa operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wali Kota nonaktif Bekasi Rahmat Effendi telah sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Baca lebih lajut »