Tiga perwira menengah polisi ditarik dari KPK berdasar telegram kapolri, siapa saja mereka? Ini Daftar Namanya. Perwirapolisi
jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri memutuskan menarik tiga perwira menengah yang bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi . Penarikan tiga pamen dari KPK ke Korps Bhayangkara tersebut tertuang dalam surat telegram Kapolri nomor ST/1109/V.KEP./2021 tertanggal 31 Mei 2021. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono membenarkan adanya telegram soal penarikan anggota tersebut.Baca Juga: "Ya betul, penyegaran dalam organisasi," kata Argo saat dikonfirmasi, Rabu .
/2021 tertanggal 31 Mei 2021, ditandatangani oleh Kepala Biro Pembinaan Karir di Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia Brigadir Jenderal Bariza Sulfi. "Bersama ini diberitahukan kepada jenderal bahwa para pamen Polri tersebut di bawah ini dibebastugaskan dari jabatan lama atau dimutasikan dalam jabatan baru masing-masing sebagai berikut," bunyi petikan telegram tersebut, dikutip Rabu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ini Daftar Lengkap 75 Pegawai KPK Tak Lulus TWK dan Terancam 'Dipecat'Sebanyak 75 pegawai KPK tidak lulus TWK dalam proses alih status pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN). Siapa saja? Simak selengkapnya.
Baca lebih lajut »
Ini Daftar Nama 75 Pegawai KPK yang Tak Lulus TWKHingga saat ini pegawai yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) belum mendapatkan hasil TWK mereka.
Baca lebih lajut »
Daftar 75 Pegawai KPK yang Tidak Lolos TWKHari ini, meski menuai banyak penolakan, Komisi Pemberantasan Korupsi tetap akan melantik para pegawai KPK menjadi ASN.
Baca lebih lajut »
Daftar Nama 75 Pegawai KPK tidak Lolos TWK |Republika OnlinePegawai yang tidak lolos TWK hingga kini belum terima surat pemberhentian.
Baca lebih lajut »
Daftar 9 Indikator 'Merah' 51 Pegawai KPK Tak Lolos TWKBeberapa poin indikator merah dari 51 pegawai KPK yang tak lolos TWK di antaranya menyetujui perubahan Pancasila sebagai dasar negara dan mengakui ada kelompok Taliban di dalam KPK. CNNIndonesia
Baca lebih lajut »