20 Tahun Teror 9/11: George W Bush di antara Invasi Afghanistan dan Irak TempoDunia
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden George W Bush jarang berbicara di depan umum tentang serangan teror 9/11, yang menewaskan hampir 3.000 orang di New York, Washington dan Shanksville, sejak meninggalkan jabatannya.Serangan itu mendorong Bush untuk melancarkan invasi pimpinan AS ke Afghanistan yang menggulingkan Taliban kekuasaan di Kabul dan mengirim pemimpin al Qaeda Osama bin Laden ke persembunyian.
[REUTERS/Hannah Beier]Dalam wawancara Juli dengan televisi Jerman Deutsche Welle, Bush menyebut penarikan pasukan dari Afghanistan sebagai kesalahan dan mengatakan dia khawatir 'konsekuensinya akan sangat buruk.''Kalian telah menjadi kekuatan untuk kebaikan di dunia dan tidak ada yang dapat menodai kehormatan kalian,' kata Bush berbicara tentang veteran AS yang bertugas di Afghanistan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Saat Peringatan 9/11, George W Bush Peringatkan Bahaya Ekstremisme DomestikMantan presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush pada Sabtu (11/9/2021) memperingatkan bahaya ekstremisme domestik.
Baca lebih lajut »
20 Tahun Serangan 9/11, Warga Afghanistan Sebut AS Pemicu KesengsaraanAbdul Waris, seorang warga Kabul, mengatakan, kemalangannya yang dialami saat ini disebabkan Amerika.
Baca lebih lajut »
11 Negara yang Waswas Pemerintah Afghanistan Rezim TalibanSebagian besar negara khawatir bahwa Afghanistan di tangan Taliban akan kembali menjadi sarang aktivitas terorisme.
Baca lebih lajut »
AS Peringati 20 Tahun Serangan 9/11, Taliban Bunuh Saudara Wapres AfghanistanAS memperingati 20 tahun serangan 9/11 dengan seremoni khidmat. Taliban dilaporkan mengeksekusi mati saudara mantan Wapres Afghanistan, Amrullah Saleh.
Baca lebih lajut »
20 Tahun Serangan 11 September dan Invasi AS di AfghanistanPendudukan AS di Afghanistan yang menjadi perang terpanjang Amerika merupakan buntut dari teror 11 September 2001.
Baca lebih lajut »