Bencana besar yang melanda Palu, Sigi, dan Donggala tiga tahun lalu masih menyisakan banyak pekerjaan rumah. Semua pihak harus bekerja keras.
Indah duduk di depan hunian tetapnya di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu , Sulawesi Tengah, Selasa . Indah merupakan penyintas likuefaksi tahun 2018 yang berhak mendapatkan hunian tetap.
Sisanya, 2.500 huntap untuk Kota Palu dibekukan karena masalah status lahan untuk pembangunan huntap belum kelar. Harapan Indah untuk penyintas lain segera tinggal di huntap seperti dirinya barangkali doa yang entah sampai kapan dikabulkan. Masih banyak penyintas tak seberuntung Indah. Ribuan penyintas di Kota Palu dan Donggala masih tinggal di hunian sementara .
Berdasarkan data Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II, sebanyak 3.250 huntap belum terbangun. Sebanyak 750 unit untuk Kabupaten Donggala saat ini dilelang. Sisanya, 2.500 huntap untuk Kota Palu dibekukan karena masalah status lahan untuk pembangunan huntap belum kelar. Masalah tersebut pernah dikatakan beres pada pertengahan Juni 2021 dan karena itu proyek huntap segera dilelang, tetapi ternyata status lahan belum benar-benar kelar. Wali Kota Palu Hadianto pun menjanjikan lagi masalah tersebut segera diselesaikan sehingga lelang untuk pembangunan huntap di Tondo dan Talise, dengan perkiraan jumlah huntap 1.500 unit, dilakukan pada Oktober.Penyelesaian masalah lahan huntap sejak adanya klaim warga pada awal 2020 itu tampak berlarut-larut.
Data kerusakan rumah dengan dampak pada klaim dana stimulan untuk perbaikan rumah rusak yang tak direlokasi pun hingga saat ini belum juga beres. Saat ini, Pemerintah Kota Palu masih mendistribusikan dana stimulan untuk 17.000 keluarga. Tak hanya itu, masih ada 5.000 data susulan yang perlu diusulkan lagi ke Kementerian Keuangan agar diakomodasi.
Pemerintah barangkali masih fokus pada mitigasi struktural dengan pembangunan infrastruktur, seperti rumah atau huntap tahan gempa. Ada pula tanggul, yang bersama dengan sejumlah elemen lain, digadang-gadang bisa meredam tsunami di Teluk Palu.Papan informasi yang menunjukkan jalur Sesar Palu Koro, pemicu gempa 28 September 2018, di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Selasa .
Warga beralasan, lokasi rumah lama mereka terkait dengan mata pencarian sebagai nelayan. ”Bagaimana, saya nelayan, tetapi jauh dari laut,” ujar Robi , warga Mamboro yang rumahnya hanya berjarak 40 meter dari bibir pantai. Di kawasan itu, tsunami tiga tahun lalu melanda hingga 100 meter dari bibir pantai.
Analisis Regional Mitigasi Feature Gempa Palu Tsunami Palu Aktual Hunian Tetap Penyintas Pascabencana Palu Penanganan Pascabencana Palu Pascabenana Sulteng Masalah Hunian Tetap Di Palu 3 Tahun Gempa Palu
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Start MU Buruk, Jalan Menuju Trofi Masih PanjangErik ten Hag sadar betul Man United dituntut meraih trofi di akhir musim. Namun, Ten Hag mengakui MU menghadapi jalan yang tidak mudah karena start buruk.
Baca lebih lajut »
Jalan panjang Budi Gunawan hingga jadi Menko PolkamUsai dilantik menjadi presiden ke-8 pada Minggu (20/10) di gedung MPR, Prabowo Subianto langsung mengumumkan nama para menteri dan wakil menteri yang ...
Baca lebih lajut »
Jalan panjang memutus mata rantai praktik sunat perempuanPeringatan pemicu: Artikel ini memuat pengalaman penyintas sunat perempuan dan membicarakan tentang kekerasan berbasis gender (KBG) yang mungkin dapat memicu ...
Baca lebih lajut »
Pusat Pelatihan Atletik, Jalan Panjang Harumkan Bangsa dari Dataran Tinggi PangalenganPeresmian Pusat Pelatihan Atletik di Pangalengan memberikan harapan baru pembinaan bibit unggul atletik Indonesia.
Baca lebih lajut »
Jalan panjang menuju penetapan hutan adat di Sorong SelatanJulukan negeri 1.001 sungai pantas diberikan pada Kabupaten Sorong Selatan dengan sungai jernih dan air terjun indah berdiam di antara hutan-hutan hijau ...
Baca lebih lajut »
Jokowi Bandingkan Panjang Jalan Tol dan Kereta Cepat di Indonesia dengan ChinaMaksud dari pernyataan Jokowi yaitu Indonesia masih kalah dengan China dalam hal ketersediaan infrastruktur jalan tol dan kereta cepat.
Baca lebih lajut »