Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri menggunakan rantai untuk mengunci gerak sepasang gajah Sumatra di Taman Satwa Waduk Gajah Mungkur. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi perilaku agresif gajah saat masa birahi.
Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata ( Disporapar ) memastikan sepasang gajah Sumatra milik Taman Satwa Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri dalam keadaan sehat. Meski demikian, pihak Disporapar tak menampik adanya rantai yang digunakan untuk mengunci gerak kedua gajah itu.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Haryanto saat dihubungi mengungkapkan bahwa rantai tersebut digunakan untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan yang kemungkinan terjadi kepada pengunjung karena gajah sedang dalam masa birahi. Penggunaan rantai dilakukan kurang lebih selama sebulan terakhir. Penjaga merantai bagian kaki secara bergantian untuk menghindari luka. 'Saat itu kan pas masa birahi (gajah,- red) sehingga memang harus dirantai. Karena saat birahi perilakunya agak agresif. Namun setiap hari pasti dilepas. Dirantai itu pas banyak pengunjung atau pas birahi,' ujarnya, Minggu (5/1). Haryanto mengatakan, mekanisme penggunaan merupakan SOP yang harus dilakukan pada masa-masa tertentu. Diantaranya saat birahi yang memiliki jangka 1-2 bulan dalam satu tahun untuk jantan dan selama 2 minggu untuk betina. 'Ya dirantai seperti itu dimanapun untuk perlakuan tertentu harus dirantai. Dalam masa birahi harus dikawinkan dan tetap dirantai,' kata dia. Haryanto juga menjelaskan bahwa dua gajah berkelamin jantan dan betina yang saat ini berada di Taman Satwa Waduk Gajah Mungkur berada dalam kondisi sangat terawat. Kondisi kesehatannya terjaga dan terlihat gemuk
Gajah Sumatra Wonogiri Disporapar Masa Birahi Rantai
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
4 Gajah Mati Sepanjang 2024 di Taman Nasional Way Kambas: Ini RinciannyaKasus kematian ini melibatkan tiga gajah liar dan satu gajah binaan dari Pusat Latihan Gajah (PLG).
Baca lebih lajut »
Balai TNWK: Rumah Sakit Gajah untuk minimalkan kematian gajahKepala Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) MHD Zaidi mengatakan bahwa keberadaan Rumah Sakit Gajah merupakan upaya untuk meminimalkan kematian gajah jinak ...
Baca lebih lajut »
Gajah Sumatra Molly Ditemukan Mati di BaliSeekor gajah Sumatra berusia 45 tahun bernama Molly ditemukan mati di Sungai Cengceng, Kabupaten Gianyar, Bali, setelah terseret arus selama 15 jam.
Baca lebih lajut »
Gajah Sumatra Molly Tewas Terseret Arus di BaliTragedi menyelimuti Bali Zoo dengan kematian Molly, seekor gajah sumatera berusia 45 tahun, yang ditemukan tewas terdampar di Sungai Cengceng setelah terseret arus Sungai Wos yang deras.
Baca lebih lajut »
Menhut Minta Rampungkan Rencana Induk Area Preservasi Gajah SumatraMenteri Kehutanan Raja Juli Antoni meminta agar rencana induk area preservasi koridor satwa gajah Sumatra di Aceh rampung pada April 2025.
Baca lebih lajut »
Menhut Targetkan Rencana Induk Area Preservasi Gajah Sumatra Selesai April 2025Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menginstruksikan jajarannya dan World Wildlife Fund (WWF) untuk menyelesaikan rencana induk area preservasi koridor satwa gajah Sumatra di Aceh pada April 2025. Rencana ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang akan menyumbangkan 20 ribu hektare lahan untuk konservasi gajah di Aceh.
Baca lebih lajut »