Menteri PKP Maruarar Sirait mendorong pengembang rumah subsidi untuk membangun dekat transportasi umum. Begini respons pengembang.
Sabtu, 18 Jan 2025 12:41 WIBMenteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait berharap agar para pengembang rumah subsidi untuk membangun hunian yang dekat transportasi umum . Hal ini supaya para penghuni bisa hidup dengan nyaman dan terjangkau.
"Kita ini kan konsentrasi pada KPR masyarakat berpenghasilan rendah, nah itu tentunya akan diperhatikan terkait biaya produksi dan harga tanah. Jadi di mana pun kita akan bisa bangun ketika itu masuk dalam perhitungan sebagai program rumah subsidi atau rumah sederhana," katanya dalam acara media gathering di Park Hotel, Jakarta, Jumat .Namun, jika diminta untuk membuat rumah dengan konsep transit oriented development atau TOD, menurutnya akan sulit dilakukan.
"Cuma permasalahannya adalah gimana dengan perbankan. Karena ini kan modal kerja rata-rata yang dijaminkan tanahnya sementara tanah milik negara. Kredit apa yang bisa di situ sehingga kami juga bisa masuk. Pemilikan tanahnya kan bukan lagi milik konsumen karena ini bangunannya yang milik konsumen. Nah ini modal apa yang bisa tertarik untuk membangun itu. Karena selama ini kita tanah itu yang dijaminkan, di situ juga diproduksi," ungkapnya.
"Karena ini menarik juga kalau tanah dikasihkan, kita jualan dengan harga yang ditentukan oleh pemerintah, kami yakin bisa gotong royong seperti itu," tuturnya.
Transportasi Umum Pengembang Perumahan Mbr Pembangunan Perumahan Transit Oriented Development Biaya Produksi Perumahan Puri Delta Tigaraksa Kabupaten Tangerang Jakarta Pemerintah Apersi Hunian Ara Minta Rumah Subsidi Konsep Transit Oriented Development Maja Asosiasi Pengembang Perumahan Dan Permukiman Selur Junaidi Abdillah Maruarar Harga Penjualan Perumahan Menteri Perumahan Qatar Tod Maruarar Sirait Pkp Pemilikan Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan Park Hotel Transum Development Milik Harga Tanah
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menteri Ara Minta Kuota FLPP Beli Rumah Ditambah Jadi 500.000 UnitPengembang mengusulkan program 3 juta rumah menyentuh masyarakat berpenghasilan bulanan di bawah Rp 2 juta, dan di atas Rp8-10 juta per bulan.
Baca lebih lajut »
Subsidi Energi Cengkeram Separuh Anggaran Subsidi Pemerintah 2025Anggaran subsidi energi untuk tahun 2025 mencapai Rp203,41 triliun, atau 66 persen dari total anggaran subsidi pemerintah yang mencapai Rp307,93 triliun. Subsidi tersebut dialokasikan untuk berbagai jenis komoditas energi, seperti bahan bakar tertentu (JBT), LPG tabung 3 kg, dan listrik. Anggaran ini belum termasuk kompensasi energi senilai Rp190,89 triliun.
Baca lebih lajut »
Subsidi Energi Cengkeram Lebih Dari Setengah Anggaran Subsidi 2025Komoditas energi menguasai lebih dari setengah anggaran subsidi pada tahun 2025, mencapai Rp203,41 triliun dari total Rp307,93 triliun.
Baca lebih lajut »
Menteri PKP Ara Hadir di Rakernas Himperra 2024 Bahas Program 3 Juta RumahRakernas Himperra 2024 membahas kelanjutan Program 3 Juta Rumah. Menteri PKP Maruarar Sirait hadir dan menekankan kesiapan pengembang, bank, dan Tapera mulai Januari 2025.
Baca lebih lajut »
Peta Jalan Program 3 Juta Rumah Belum Keluar, Ara: Pada Waktunya Saya JelaskanMenteri PKP Maruarar Sirait masih menerima ide baru untuk diakomodir dalam peta jalan Program 3 Juta Rumah.
Baca lebih lajut »
Ara Lapor ke Prabowo, Sudah Bangun 40 Ribu Unit RumahMenteri PKP Maruarar Sirait mengatakan sekitar 40 ribu rumah sudah dibangun selama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca lebih lajut »