Mal Taman Anggrek, pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, memiliki sejarah yang erat dengan keluarga Soeharto dan Grup Mulia. Diceritakan bagaimana putri Soeharto, Titiek Soeharto, membangun Mal Taman Anggrek bersama Grup Mulia pada tahun 1996. Artikel ini juga membahas tentang perjalanan bisnis Eka Tjandranegara, pendiri Grup Mulia, dan bagaimana ia membangun kerajaan bisnis di berbagai sektor.
Mal Taman Anggrek merupakan salah satu pusat perbelanjaan destinasi warga Jakarta yang mudah diakses. Mal ini berada di jalur utama jalan di Jakarta, membuat pengunjung dari luar kota, khususnya daerah barat Jakarta, bisa dengan mudah mencapai mal tersebut. Mal ini adalah salah satu pusat perbelanjaan modern yang tepat berlokasi di Petamburan, Jakarta Barat. Dengan total luas lahan sebesar 360.000 m2, banyak brand atau perusahaan berdiam disana menjajakan barang dagangannya.
Sebagaimana dipaparkan Tempo dalam Seri Tempo: Soeharto, Setelah Sang Jenderal Besar Pergi (2022), disebutkan pendirian mal ini berkaitan erat jejak bisnis putri Soeharto, Siti Hedijati Harijadi atau Titiek Soeharto. Titiek membangun Mal Taman Anggrek bersama Grup Mulia pada 1996. Sebagai catatan, Grup Mulia adalah perusahaan yang didirikan oleh Eka Tjandranegara bersama 3 saudaranya, yakni Tjandra Kusuma, Gunawan Tjandra, dan Djoko Tjandra pada 1980-an. Awalnya Eka bergerak di industri perkapalan, tetapi kemudian hanya fokus di industri keramik lewat PT Muliaglass. Perusahaan ini kemudian bergerak pada produksi kaca lembaran, glass block, kemasan kaca, dan kaca pengaman otomotif. Tak hanya itu, sepanjang periode 1990-an, Eka juga berbisnis properti. Dia banyak membangun gedung pencakar langit khusus perkantoran Wisma Mulia, Hotel Mulia Senayan, termasuk juga Mal Taman Anggrek. Berkat usaha di lintas sektor ini, Eka Tjandranegara sempat dinobatkan Forbes pada 2016 sebagai orang terkaya di Indonesia. Dia berada di peringkat 26 dengan harta US$ 1,25 miliar atau setara Rp 18,75 Triliun, sebelum akhirnya 'tersingkir' dari daftar tersebut di 2017. Kendati dalam pendirian Taman Anggrek ada keterlibatan Titiek Soeharto, laman resmi perusahaan menyebut mal kini dimiliki dan dikelola oleh Grup Mulia. Setelah 27 tahun berdiri, mal Taman Anggrek masih tetap eksis dan dikenal sebagai pusat perbelanjaan modern yang dituju masyaraka
MAL TAMAN ANGGREK GRUP MULIA TITIET SOEHARTO EKA CANDRANEGARA JEJAK BISNIS
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Thailand Raih Juara Grup A Piala ASEAN, Tantang Juara Grup B di SemifinalTimnas Thailand memastikan kemenangan di Grup A Piala ASEAN 2024 setelah melumpuhkan Singapura di babak kedua. Mereka akan menanti pemenang Grup B untuk memperebutkan tiket final.
Baca lebih lajut »
Iran Batasi Jam Operasional Mal-mal Atasi Krisis EnergiKrisis bahan bakar di Iran memaksa pemerintah untuk membatasi jam operasional mal-mal dan pusat perbelanjaan di Teheran. Hal ini dilakukan untuk mengelola konsumsi energi dan mengatasi krisis yang semakin memburuk.
Baca lebih lajut »
Marselino Ferdinan: Saya Wakili Timnas Indonesia Minta MaafKekalahan tersebut memastikan Timnas Indonesia mengakhiri fase grup di posisi ketiga klasemen akhir Grup B.
Baca lebih lajut »
Alexander Tedja, Pengusaha Properti di Balik Keberhasilan Mal-mal Terkenal di JakartaArtikel ini membahas tentang Alexander Tedja, seorang pengusaha properti yang menjadi pemilik Pakuwon Group, perusahaan yang mengelola beberapa mal terkenal di Jakarta, seperti Kota Kasablanka, Blok M Plaza, dan Mal Gandaria City. Artikel ini juga menjelaskan tentang kesuksesan Tedja dalam bisnis properti dan bagaimana ia menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Grup Djarum Buka Suara Terkait Akuisisi Bakmi GM Rp2,1 TriliunGrup Djarum buka suara terkait kabar grup itu mengakuisisi perusahaan pengelola Bakmi GM, PT Griya Miesejati.
Baca lebih lajut »
Daftar Konglomerat Pemilik Mal Terbesar di JakartaSebanyak 96 mal atau nyaris 25% dari total mal di Indonesia berdiri di Jakarta.
Baca lebih lajut »