Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, pada Kamis (14/7), mengatakan serangan terbaru Rusia yang menewaskan lebih dari 20 orang bisa menjadi tambahan alasan bagi masyarakat internasional untuk menghukum Rusia lebih lanjut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, pada Kamis , mengatakan serangan terbaru Rusia yang menewaskan lebih dari 20 orang bisa menjadi tambahan alasan bagi masyarakat internasional untuk menghukum Rusia lebih lanjut.
Zelenskyy mengatakan serangan di Kota Vinnytsia di Ukraina tengah itu telah menewaskan 23 orang, termasuk tiga anak berusia di bawah usia 10 tahun. Serangan itu, yang menurut Ukraina dilakukan dengan rudal jelajah Kalibr yang diluncurkan dari kapal selam Rusia di Laut Hitam, terjadi sehari setelah munculnya terobosan dalam pembicaraan antara Moskow dan Kyiv untuk membuka blokir ekspor gandum Ukraina dan menggarisbawahi betapa kedua pihak masih sangat jauh dari penyelesaian damai.
Rusia, yang meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" terhadap Ukraina sejak 24 Februari lalu, mengatakan pihaknya menggunakan senjata berpresisi tinggi untuk melemahkan infrastruktur militer Ukraina guna melindungi keamanannya sendiri.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Presiden Serbia: Perang Dunia Sudah Terjadi di Ukraina, Barat Lawan Rusia Lewat Tentara UkrainaPresiden Serbia, Aleksandr Vucic melontarkan pernyataan mengejutkan bahwa Perang Dunia sudah terjadi di Ukraina.
Baca lebih lajut »
Ukraina: Setidaknya 22 Orang Tewas, Lebih dari 100 Luka-Luka Akibat Serangan Rudal Rusia |Republika OnlineRudal Rusia hantam Vinnytsia, Ukraina.
Baca lebih lajut »
Perang Rusia-Ukraina Masih Bergulir, Saling Lempar Roket - tvOnePeperangan antara Rusia dan Ukraina hingga kini masih bergulir. Kedua pihak saling melancarkan serangan. - tvOne
Baca lebih lajut »
Menkeu Rusia & Ukraina Kompak Hadiri FMCBG G20 di Bali Secara VirtualMenkeu Rusia dan Ukraina kompak memilih menghadiri FMCBG G20 di Bali secara virtual, ini yang membedakan RUSIA
Baca lebih lajut »