Pemerintah DI Yogyakarta menemukan data janggal pada daftar calon penerima bantuan sosial atau bansos terkait dampak virus Corona atau Covid-19.
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah DI Yogyakarta menemukan data janggal pada daftar calon penerima bantuan sosial atau bansos bagi masyarakat terdampak wabah virus Corona atau Covid-19.Sekretaris Daerah DIY, R. Kadarmanta Baskara Aji, mengungkapkan jika data warga DIY calon penerima bantuan sosial mulai divalidasi dan harus dicek ulang.
Adapun data calon penerima bantuan sosial dari pemerintah pusat yang terdata sebanyak 130.016 kepala keluarga.“Kalau yang dari pusat itu berbeda dengan yang penerima 169 ribu keluarga. Jadi nantinya kalau ditotal, penerima bansos di DIY ada sekitar 280 ribu KK,” ujar Aji.Aji mengatakan pembagian bansos direncanakan digelar secara serempak.“Kami akan berkoordinasi melalui BPD DIY agar pembagiannya dapat dilakukan bersamaan,' kataya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
FKM UI soal Kurva Corona Diminta Turun di Mei: Jokowi Kesal PSBB Tak OptimalPakar Kesehatan Universitas Indonesia (UI) turut buka suara terkait perintah Presiden Joko Widodo yang meminta agar kurva kasus Corona turun di bulan Mei 2020.
Baca lebih lajut »
Dybala Sembuh dari Virus Corona Setelah 45 HariPenyerang Juventus Paulo Dybala dinyatakan sembuh dari virus corona atau Covid-19 setelah 45 hari menjalani masa karantina.
Baca lebih lajut »
Corona, Supir Bus Alih Profesi Tukang Becak hingga Jual GorenganPandemi covid-19 yang melumpuhkan aktivitas perusahaan otobus membuat sejumlah karyawan, baik supir bus maupun kernet terpaksa alih profesi.
Baca lebih lajut »
Mei-Juni-Juli: Target-target Jokowi Tuntaskan Corona di RIPresiden Joko Widodo (Jokowi) ingin kurva kasus Corona di Indonesia sudah menurun di bulan Mei ini.
Baca lebih lajut »
Palsu, Pernyataan Virus Corona Tak Natural Viral di MedsosPeraih Nobel asal Jepang membantah pesan viral di media sosial yang menyebut penilaiannya bahwa wabah virus corona Covid-19 saat ini tidak natural.
Baca lebih lajut »