Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly menolak usulan pencabutan visa on arrival (VOA) bagi warga negara Rusia dan Ukraina. Apa alasannya?
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, DENPASAR – Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly angkat suara soal usulan pencabutan visa on arrival bagi warga negara Rusia dan Ukraina yang sempat diusulkan Gubernur Bali Wayan Koster.
“Kalau dicabut nanti semua daerah juga kena,” jelas Yasonna di saat kunjungan kerja ke Bandara Ngurah Rai, Kamis . Pemerintah mengakui ada evaluasi tentang VOA, namun tidak untuk pencabutan untuk satu atau dua negara. Menurut Yasonna, Bali bisa memberlakukan solusi lain walaupun VOA tidak dicabut, seperti penegakan hukum yang tegas bagi para wisman yang melanggar. Pemberlakuan kartu do and don’t bagi wisman juga menjadi salah satu solusi yang dinilai efektif.
Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster menjelaskan sejak mulai diberlakukannya penertiban mulai 8 Juni 2023, pelanggaran wisman sudah jauh menurun dari sebelumnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sendirian, Tank Tempur Rusia Hajar 3 Panser Ukraina SekaligusKontak tembak terjadi di Krasnyi Lyman.
Baca lebih lajut »
Rusia Menyerang Kiev dan Kota-Kota Lain di Ukraina |Republika OnlineRusia diduga menggunakan drone buatan Iran.
Baca lebih lajut »
Rusia Klaim Ledakkan Benteng Ukraina dengan Tank Kamikaze, Dikendalikan RemoteRusia menghancurkan benteng Ukraina dengan tank bermuatan bahan peledak yang dikendalikan dari jarak jauh. Tampaknya ini taktik baru.
Baca lebih lajut »
Perang Rusia-Ukraina, Sedikitnya 50 Warga Sipil Per Hari Jadi KorbanMemasuki Juni 2023, Ukraina melancarkan serangan balik ke wilayah yang diduduki Rusia. Belum ada tanda berakhirnya perang membuat korban perang berpotensi terus berjatuhan. KajianData AdadiKompas Kompas58
Baca lebih lajut »
Sanggup Hancurkan Tank Leopard Ukraina, Tentara Rusia Ini Dihadiahi 1 Juta RubelSenator Rusia Alexander Karelin memberi hadiah sertifikat seharga 1 juta rubel (Rp177 juta) kepada seorang tentara Rusia, Andrey Kravtsov.
Baca lebih lajut »