Xiaomi mencatat pendapatan sebesar USD 26 juta dan menduduki peringkat ke-468 di daftar Fortune 500 Global
Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi telah berhasil masuk ke dalam daftar Fortune 500 Global tahun 2019. Ini merupakan kali pertama perusahaan tersebut masuk ke daftar itu sejak didirikan sembilan tahun lalu.
Menurut Lei Jun, sepanjang tahun lalu, pihaknya telah melakukan perubahan dan peningkatan signifikan dengan strategi inti perusahaan, struktur manajemen, sistem penelitian dan pengembangan teknologi, jajaran produk, termasuk perkembangan brand. 2 dari 3 halaman8 Hari, Xiaomi Jual 1 Juta Mi Band 4Sebelumnya, Xiaomi mengumumkan perangkat wearable Mi Band 4 pada awal bulan ini. Perusahaan pun mengumumkan pencapaian penjualan selama delapan hari awal ketersediaannya.
Penjualan gelang pintar itu digelar di berbagai negara lain pada 26 Juni 2019. Perangkat ini akan dijual di Eropa dengan nama Mi Smart Band 4. Kantor seluas 210 ribu meter persegi tersebut berisi banyak ruangan untuk berbagai projek Xiaomi. Selain itu, juga terdapat ruang khusus untuk mempercepat pengembangan teknologi Artificial Intelligence .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bukan Apple, 'Blacklist' Huawei Malah Untungkan Xiaomi dan SamsungApple yang notabene perusahaan asal AS, justru tidak mendapat banyak keuntungan dari pemblokiran Huawei. Apple hanya mendapatkan sedikit pertumbuhan penjualan yang tidak sebesar perusahaan non-AS seperti Samsung. Tekno
Baca lebih lajut »
Pertamina Masuk 500 Perusahaan Terbaik DuniaPertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Top 500 Fortune Global 2019, mengalahkan Alibaba Group dan Facebook.
Baca lebih lajut »
50 Perusahaan Global Berencana Pindahkan Pabrik dari ChinaGoogle hinga Nintendo berusaha menghindari pinalti impor untuk barang-barang China
Baca lebih lajut »
Tangani Gelembung Gas di Blok ONWJ, Pertamina Gandeng Perusahaan ASSalah satunya adalah Boot & Coots, perusahaan asal US yang telah memiliki proven experience dalam menyelesaikan peristiwa di Gulf Mexico.
Baca lebih lajut »