Xiaomi Garap Teknologi Baru Baterai Ponsel, Apa saja Kelebihannya? TempoTekno
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam unggahan singkatnya di Weibo, Xiaomi mengungkap sebuah teknologi baterai baru yang sedang dikerjakannya. Teknologi itu diharapkan sudah akan tersedia tahun depan dan produksi massal pertama baterai ponsel itu akan dimulai paruh kedua 2022.Berdasarkan translasi atas informasi berbahasa Cina yang didapatnya, GSM ARENA menuliskan kalau Xiaomi mampu meningkatkan konten silikon dalam sebuah baterai hingga sekitar tiga kali lipat.
Modul pelindung sirkuit dibuat tegak lurus, tidak lagi flat, yang menjadikannya lebih hemat ruang.Tambahan lagi, Xiaomi telah melengkapi baterai barunya itu dengan fuel gauge chip. Bekerja atas algoritma yang lebih maju, chip mampu memperbaiki tingkat keselamatan dan umur pakai sel-selnya seiring perannya memonitor proses charging yang berlangsung sepanjang malam. Ini memitigasi situasi overcharge ketika perangkat dicolok ke listrik terlalu lama.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dari Bocoran Rangka, Ini Desain Belakang Ponsel Seri Xiaomi 12Bocoran bentuk rangka atau casing telah mengungkap kemungkinan desain belakang ponsel Xiaomi 12 dan juga Huawei Mate V.
Baca lebih lajut »
BUMN IBC Ingin Akuisisi StreetScooter, Pengamat: Fokus Baterai Dulu SajaIndonesia Battery Corporation (IBC) berencana mengakuisisi StreetScooter, perusahaan kendaraan listrik atau mobil listrik asal Jerman yang dimiliki Deutsche Post DHL Group.
Baca lebih lajut »
Beberapa Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Menjual Ponsel LamaJika Anda ingin ganti ponsel dan berniat menjual ponsel lama, sebaiknya pastikan Anda tidak meninggalkan data pribadi Anda untuk pemilik baru.
Baca lebih lajut »
Barcelona Pantau Marcus Rashford |Republika OnlineBarcelona baru saja tersingkir dari Liga Champions.
Baca lebih lajut »
Hati-hati Sub-varian Omicron, Tak Miliki Ciri Unik saat Dites PCRKementerian Kesehatan baru saja menyediakan kit pendeteksi varian Omicron (B.1.1.529) yang berbasis RNA.
Baca lebih lajut »