Xavi, yang kini manajer klub Qatar Al Sadd, yakin masih butuh pengalaman.
REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Mantan gelandang Barcelona, Xavi, mengungkapkan bahwa dirinya menolak tawaran untuk menggantikan Ernesto Valverde di Camp Nou Januari lalu. Valverde dipecat oleh raksasa Katalan tersebut, setelah serangkaian performa buruk. Barca pun akhirnya menunjuk Quique Setien, usai mencari beberapa nama besar namun tak berhasil.
''Pada Januari, itu bukan momen yang tepat. Saya melakukan pembicaraan dengan Abidal dan Grau dan sebuah penawaran besar. Namun itu bukan waktu yang tepat,'' ungkap Xavi, dalam pembicaraannya dengan mantan rekan setim Samuel Eto'o di Instagram, dikutip dari Sportsmole, Selasa . Xavi mencetak 85 gol dari 767 penampilan untuk Barca, dan memenangkan delapan gelar Liga Spanyol dan empat Liga Champions. Usai memutuskan hengkang dari Barca, Xavi mengakhiri kariernya di Al Sadd, sebelum akhirnya ditunjuk sebagai manajer. Melihat kepiawaian Xavi di Al Sadd, Blaugrana pun tertarik untuk mengujinya di panggung lebih besar.
Namun mantan pemain tim nasional Spanyol itu tak tergiur untuk melesatkan kariernya dalam waktu singkat. ''Saya butuh pengalaman lebih banyak lagi. Melatih Barcelona adalah mimpin saya. Saya ingin melakukannya suatu hari nanti. Saya sudah katakan beberapa kali,'' ucap Xavi. BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Persepektif Republika.co.id, Klik di Sini
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menristek : RI Butuh 1.668 Ventilator Untuk Tangani Covid-19Bambang menambahkan, pihak konsorsium covid-19 Kemenristek/BRIN akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Baca lebih lajut »
Valero: Christian Eriksen Butuh Waktu Berkembang di Inter MilanBorja Valero meyakini Christian Eriksen akan bersinar bersama Inter Milan. Menurut gelandang Nerazzurri itu, Eriksen hanya butuh waktu untuk berkembang bersama tim barunya.
Baca lebih lajut »
Jabar Masih Butuh 200 Ribu Alat RDT untuk Mengetes 0,6 Persen Penduduk'Kami punya barang (alat rapid test) kurang dari 100 ribu. Jadi butuh 200 ribu (alat) lagi untuk (menuju) 0,6 persen (dari total penduduk),' PemprovJabar
Baca lebih lajut »
IDI: Butuh Lebih Banyak Data untuk Tentukan Keberhasilan PSBBDKI Jakarta dinilai lebih sukses menerapkan PSBB dibanding wilayah lain, tetapi masih butuh lebih banyak data untuk menentukan sejauh mana keberhasilan PSBB.
Baca lebih lajut »
Puan: Kita Butuh Gotong Royong Berskala BesarMenurut Puan, masalah Covid-19 hanya bisa diselesaikan dengan bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri, dan harus berkesinambungan.
Baca lebih lajut »
Papua Barat Butuh Percepatan Izin Operasi Rumah Sakit Rujukan CoronaPemprov Papua Barat meminta Kementerian Kesehatan untuk mempercepat penerbitan izin pengoperasian rumah sakit rujukan pasien corona di wilayahnya. rumahsakitrujukankasuscorona
Baca lebih lajut »