WADAH Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi meminta Kepolisian mematuhi instruksi Presiden Joko Widodo agar tim teknis kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan bisa menemukan p
elaku dalam tiga bulan.
"Perintah dari Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan sebagai bukti komitmen dalam melindungi KPK dari segala teror dan mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi. Kami Berharap perintah Presiden dapat dipenuhi oleh Kapolri dan jajarannya bahkan sebelum masa waktu tiga bulan," ujar Yudi dalam keterangan resminya, Minggu .
"Kami akan menanyakan kepada Presiden pada tanggal 19 Oktober 2019 dan jika belum terungkap maka berharap presiden bisa membentuk TGPF independen langsung dibawah presiden," tuturnya.Yudi menambahkan, jikalau kasus penyerangan Novel dapat dibongkar, maka itu merupakan awal dari pembongkaran kasus teror yang menimpa pimpinan maupun pegawai KPK lainnya.
Pada Minggu , tepat 845 hari sejak Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal di dekat kediamannya. Polri dalam perkembangannya telah membentuk tim pencari fakta yang terdiri dari sejumlah orang lintas profesi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KPK: Hanya 65 dari 104 Capim KPK yang Laporkan KekayaanDari 65 orang penyelenggara yang tepat waktu melaporkan LHKPN hanya 31 orang.
Baca lebih lajut »
Ada Capim KPK Miliki Harta Lebih dari Rp 100 MiliarDari 65 capim KPK Jilid V terdapat satu capim yang mengaku memiliki harta lebih dari Rp 100 miliar.
Baca lebih lajut »
Kasus Suap di Angkasa Pura II, KPK Bidik Tersangka LainKPK terus mengembangkan kasus dugaan suap proyek Baggage Handling System (BHS) di PT Angkasa Pura Property (PT APP).
Baca lebih lajut »
KPK Bidik Petinggi Angkasa Pura II dan PT IntiTersangka Taswin diduga dikendalikan pejabat utama di PT Inti.
Baca lebih lajut »
Selidiki Dugaan Korupsi Kemenpora, KPK akan Periksa Imam NahrawiKPK akan memeriksa menteri Imam Nahrawi dalam penyelidikan dugaan korupsi di Kemenpora.
Baca lebih lajut »
19 Peserta Seleksi Capim KPK belum Serahkan LHKPN
Baca lebih lajut »