Santri berpotensi besar majukan ekonomi di Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA— Pengembangan wirausaha di kalangan santri di pesantren-pesantren di Indonesia dinilai sebagai arus baru ekonomi Indonesia yang potensial untuk mengantisipasi resesi yang mungkin terjadi.
Menurut data Kementerian Agama RI, hingga 2016 jumlah santri di Indonesia mencapai 4.290.626 orang. Apabila sebagian jumlah santri tersebut telah lulus pada 2019, maka jumlah SDM lulusan pesantren menjadi sebuah potensi yang perlu dikembangkan. Pihaknya mengembangkan brand usaha santri yakni Kopi Abah yang dirilis pemasarannya baik offline maupun online dengan aplikasi Kopi Abah dan Coffee Moving.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wirausaha santri dinilai sebagai arus baru ekonomi IndonesiaPengembangan wirausaha di kalangan santri di pesantren-pesantren di Indonesia dinilai sebagai arus baru ekonomi Indonesia yang potensial untuk mengantisipasi ...
Baca lebih lajut »
Gaet Simac, Telkomsel Mau Lahirkan Santri WirausahawanTelkomsel menghadirkan solusi digital kepada para santri untuk menjadi wirausaha
Baca lebih lajut »
Puluhan santri asing ikuti sosialisasi izin tinggal keimigrasianPuluhan santri dari sejumlah negara yang menuntut ilmu di beberapa pondok pesantren di wilayah Magelang, Jawa Tengah, mengikuti sosialisasi izin tinggal ...
Baca lebih lajut »
Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf, Ketum PBNU: Ini Simbol Kemenangan Nasionalis-SantriJelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober, Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siroj menyatakan pasangan itu adalah...
Baca lebih lajut »
Said Aqil: Jokowi-Ma'ruf Kemenangan Nasionalis-SantriKiai Said menilai dengan bersatunya nasionalis-santri, persoalan bangsa selesai.
Baca lebih lajut »
Ketum PBNU: Jokowi-Ma'ruf Simbol Kemenangan Nasionalis dan Santri : Okezone NasionalKetum PBNU: Jokowi-Maruf Simbol Kemenangan Nasionalis dan Santri [News] TauCepatTanpaBatas BeritaTerkini Berita News BeritaNasional .
Baca lebih lajut »