WHO setujui vaksin COVID-19 buatan Sinovac untuk penggunaan darurat.
Ilustrasi - Seorang pria bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin China Sinovac Biotech, mengembangkan vaksin penyakit virus korona eksperimental , selama tur media yang diselenggarakan pemerintah di Beijing, China, . ANTARA/REUTERS / Thomas Peter / File Photo/pri.
Panel ahli independen mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka merekomendasikan vaksin Sinovac untuk orang dewasa di atas 18 tahun, dengan dosis kedua 2-4 minggu kemudian. Tidak ada batasan usia atas karena data menyarankan kemungkinan memiliki efek perlindungan pada orang tua. Vaksin China ketiga, yang diproduksi oleh CanSino Biologics, telah mengirimkan data uji klinis, tetapi tidak ada tinjauan WHO yang dijadwalkan.
Kelompok Penasihat Strategis yang terpisah dari WHO telah mengatakan sebelumnya dalam dokumen tinjauan bahwa kemanjuran vaksin dalam uji klinis Fase III multi-negara berkisar antara 51 persen hingga 84 persen.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
WHO Setujui Vaksin COVID Sinovac, Vaksin Kedua Buatan China yang DiakuiOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui vaksin COVID-19 yang dibuat perusahaan obat Sinovac Biotech untuk daftar penggunaan darurat. Organisasi Kesehatan Dunia...
Baca lebih lajut »
Kedatangan Lagi 8 Juta Vaksin Bulk Sinovac, Indonesia Amankan Pasokan Vaksin Covid-19Indonesia kedatangan lagi tambahan 8 juta vaksin dalam bentuk bahan baku atau bulk yang diproduksi Sinovac Biotech Ltd
Baca lebih lajut »
Lockdown karena Klaster Covid-19, 100 Warga Ciracas Ikut Vaksinasi Covid-19Lurah Ciracas Rikia Marwan mengatakan lebih dari 100 warga RW 03 Ciracas menerima vaksinasi Covid-19 tahap pertama setelah klaster Covid-19 di permukiman itu. TempoMetro
Baca lebih lajut »
Menkes: Kasus COVID-19 Naik, 25 Ribu dari 72 Ribu Tempat Tidur RS COVID-19 TerisiRata-rata orang lanjut usia yang mengisi tempat tidur di rumah sakit COVID-19 seperti disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Baca lebih lajut »