WHO: Rokok tak Lindungi, Justru Perparah Covid-19 |Republika Online

Indonesia Berita Berita

WHO: Rokok tak Lindungi, Justru Perparah Covid-19 |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 56 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 26%
  • Publisher: 63%

Perokok yang terinfeksi Covid-19 berisiko lebih tinggi parah dan kematian.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa merokok tidak melindungi orang dari virus corona . Sebaliknya, perokok yang terinfeksi Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit parah dan kematian. Baca Juga WHO menyatakan hal itu pada Jumat lalu menanggapi pertanyaan bahwa beberapa ilmuwan telah menemukan jika perokok kecil kemungkinan dirawat di rumah sakit dengan Covid-19.

Ia mengatakan, ada beberapa laporan media tentang studi yang belum ditelaah yang melihat prevalensi merokok di antara orang-orang yang dirawat di rumah sakit dengan kasus Covid-19. Menurutnya, penelitian itu tidak dirancang untuk mengevaluasi apakah merokok itu melindungi atau tidak dalam bentuk atau format apapun.

"Dan mereka tidak mengatakan bahwa merokok itu protektif. Bahaya tembakau sudah dikenal luas dan kita tahu bahwa jutaan orang meninggal setiap tahun akibat penggunaan tembakau. Covid-19 adalah penyakit pernapasan dan merokok menyebabkan kerusakan pada paru-paru," kata Van Kerkhove, dilansir di Xinhuanet, Ahad .

Ia mengemukakan bahwa sejumlah penelitian telah menemukan bahwa merokok justru mengarah pada pengembangan penyakit yang parah. Selain itu, kata dia, merokok menempatkan orang pada risiko lebih tinggi memakai ventilator, dirawat di perawatan intensif, dan akhirnya meninggal. "Kami tahu bahaya merokok dan kami tahu bahwa perokok, jika mereka terinfeksi Covid-19, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit parah dan kematian," ujarnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Lebih 20 Penghuni Panti Jompo di Argentina Dites Positif COVID-19Lebih 20 Penghuni Panti Jompo di Argentina Dites Positif COVID-19Pihak berwenang di Argentina mengevakuasi 25 penghuni satu panti jompo di Buenos Aires hari Kamis malam (7/5) setelah mereka dites positif virus corona.\r\n Laporan awal mengindikasikan tak seorang pun
Baca lebih lajut »

Agar Lebih Cepat, Dinkes Bengkulu Antar Sendiri Sampel Uji Swab Covid-19 Lewat Jalan DaratAgar Lebih Cepat, Dinkes Bengkulu Antar Sendiri Sampel Uji Swab Covid-19 Lewat Jalan DaratSebelumnya, hasil uji sampel swab dari kedua lab ini sangat lamban. Lebih dari 5 orang PDP meninggal dunia sebelum hasil uji sampel diterima Dinkes Bengkulu.
Baca lebih lajut »

Wagub DKI: Sikapi Penurunan Kasus Covid-19 dengan Lebih Taati PSBBWagub DKI: Sikapi Penurunan Kasus Covid-19 dengan Lebih Taati PSBBlarangan mudik ini penting untuk mencegah agar Covid-19 tidak menyebar ke tempat tujuan.
Baca lebih lajut »

6 Hari Berturut-turut, Kasus Covid-19 di Rusia Lebih dari 10 Ribu6 Hari Berturut-turut, Kasus Covid-19 di Rusia Lebih dari 10 RibuPenambahan kasus baru itu menyebabkan jumlah total kasus covid-19 di Rusia kini berjumlah 187.859.
Baca lebih lajut »

Kematian akibat Covid-19 Tertinggi Terjadi pada Kelompok Usia Lebih dari 45 Tahun – Bebas AksesKematian akibat Covid-19 Tertinggi Terjadi pada Kelompok Usia Lebih dari 45 Tahun – Bebas AksesKasus positif Covid-19 didominasi kelompok usia 31 tahun sampai 59 tahun. Namun, risiko kematian lebih tinggi ditemukan pada pasien dengan usia lebih dari 45 tahun. Humaniora adadikompas
Baca lebih lajut »

Kasus Positif Covid-19 di Seluruh Dunia Tembus 4 Juta Lebih, 276.884 Jiwa MelayangKasus Positif Covid-19 di Seluruh Dunia Tembus 4 Juta Lebih, 276.884 Jiwa MelayangHingga Sabtu (9/5/2020), jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 4.038.785 orang dengan total kematian mencapai 276.886 jiwa.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-06 06:20:47