WHO Revisi Rekomendasi Vaksin: Orang Dewasa Berisiko Sedang Tak Perlu Vaksinasi Covid-19 Tambahan

Indonesia Berita Berita

WHO Revisi Rekomendasi Vaksin: Orang Dewasa Berisiko Sedang Tak Perlu Vaksinasi Covid-19 Tambahan
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 49 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 68%

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyesuaikan rekomendasi vaksinasi Covid-19 untuk fase baru pandemi. WHO mengatakan tidak lagi merekomendasikan booster tambahan bagi orang dewasa dengan risiko sedang, karena manfaatnya yang kecil. Global WHO

Pada Selasa , WHO mengatakan tidak lagi merekomendasikan vaksinasi Covid-19 penguat tambahan bagi orang dewasa biasa dengan risiko sedang, karena manfaatnya yang kecil.

Di samping itu, tujuannya adalah untuk memfokuskan upaya memvaksinasi mereka yang menghadapi ancaman terbesar penyakit parah dan kematian akibat Covid-19.Menurut pakar vaksin WHO, bagi orang dewasa dengan risiko sedang yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh Covid-19 ditambah satu dosis penguat, dosis tambahan yang diperoleh setelah itu memang tidak menimbulkan risiko apa-apa, hanya saja manfaatnya sedikit.

Strategic Advisory Group of Experts on Immunisation WHO mengeluarkan rekomendasi baru setelah melangsungkan pertemuan rutin dua kali setahun. WHO mengungkap, rekomendasi baru SAGE mencerminkan dampak varian Omicron yang dominan dan tingkat kekebalan tinggi yang kini telah tercapai di dalam populasi melalui penularan dan vaksinasi.

SAGE mengeluarkan tiga kategori prioritas vaksinasi Covid-19 yang baru dan disederhanakan, yaitu tinggi, medium, dan rendah. Ini dibagi berdasarkan risiko tingkat keparahan penyakit atau kematian.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

kompascom /  🏆 9. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Matahari (LPPF) Revisi Nilai Maksimum Buyback Saham dari Rp1 triliun Jadi Rp200 MiliarMatahari (LPPF) Revisi Nilai Maksimum Buyback Saham dari Rp1 triliun Jadi Rp200 MiliarMatahari Department Store (LPPF) merevisi nilai maksimum pembelian kembali saham publik atau buyback menjadi Rp200 miliar dari sebelumnya Rp1 triliun.
Baca lebih lajut »

Revisi UU ITE Dijanjikan Tak Makan Waktu LamaRevisi UU ITE Dijanjikan Tak Makan Waktu LamaPanja RUU ITE Komisi I DPR bakal mulai pembahasan pasal-pasal dalam UU ITE yang perlu direvisi, April mendatang. Saat ini, Komisi I DPR masih menjaring masukan berbagai pihak. Polhuk AdadiKompas
Baca lebih lajut »

Musisi Padang Minta Pemkot Setempat Revisi Pembatasan Kafe Saat Ramadhan |Republika OnlineMusisi Padang Minta Pemkot Setempat Revisi Pembatasan Kafe Saat Ramadhan |Republika OnlineMenurut para musisi, pemberlakukan perda tidak dibarengi dengan solusi.
Baca lebih lajut »

Revisi Regulasi PLTS Atap Jangan Menghambat Bauran EBTRevisi Regulasi PLTS Atap Jangan Menghambat Bauran EBTPLTS Atap ini salah satu yang paling potensial dalam mempercepat bauran EBT, karena ada peran dan kesadaran masyarakat yang memasang dan berinvestasi sendiri.
Baca lebih lajut »

IHSG Berpotensi Alami Kenaikan, Ini Rekomendasi Saham PilhannyaIHSG Berpotensi Alami Kenaikan, Ini Rekomendasi Saham PilhannyaIndeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 12 poin atau 0,18 persen di level 6.750, pada pembukaan perdagangan Senin, 27 Maret 2023.
Baca lebih lajut »

FKUB Jadi Batu Sandungan, PSI Gugat SKB 2 Menteri ke Mahkamah Agung |Republika OnlineFKUB Jadi Batu Sandungan, PSI Gugat SKB 2 Menteri ke Mahkamah Agung |Republika OnlinePSI ingin agar rekomendasi FKUB dalam mendirikan rumah ibadah dihapus.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-27 05:18:48