WHO Khawatir Varian Covid-19 Baru Muncul Akibat Lonjakan di Korea Utara
PIKIRAN RAKYAT - Seorang pejabat di WHO khawatir jika Covid-19 di Korea Utara bisa munculkan varian baru.Terlebih kini Korea Utara sedang dihantui lonjakkan Covid-19 dengan tingkat penularan yang tinggi.Baca Juga: Obrolan George Bush Soal 'Misi' Ukraina Terbongkar: Hancurkan Sebanyak Mungkin Pasukan Rusia
"WHO telah berulang kali mengatakan bahwa di mana Anda memiliki penularan yang tidak terkendali, selalu ada risiko varian baru yang lebih tinggi muncul," kata direktur kedaruratan WHO Mike Ryan, dikutip dari Reuters. Para ahli memastikan Korea Utara berada di ambang bencana Covid-19, jika tidak bertindak cepat mengatasi pandemi.
Ahli memperingatkan Kim Jong Un supaya secepatnya menyediakan vaksin dan mempercepat akses terhadap perawatan obat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Korea Utara Dilanda 'Badai' Covid-19, Kim Jog Un Kritik Kerja Pejabat Lamban Tangani Covid-19Media Pemerintah Korea Utara mengatakan, saat ini lebih dari 269.000 orang terinfeksi Covid-19 dan 6 orang meninggal dunia, total warga yang meninggal...
Baca lebih lajut »
Korea Selatan Sampaikan Komitmen Mau Bantu Korea Utara Lawan Covid-19Presiden Korea Selatan mengatakan negaranya tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk membantu Korea Utara yang tengah wabah Covid-19.
Baca lebih lajut »
Covid-19 Melonjak, Korea Utara Libatkan Militer Jaga Pasokan ObatKim Jong Un memerintahkan militer untuk menstabilkan pasokan obat-obatan di Pyongyang saat negara itu memerangi wabah Covid-19.
Baca lebih lajut »
Momen Kim Jong-un Sidak Apotek Kala Covid-19 di Korea Utara Menyebar CepatCovid-19 melanda Korea Utara semakin parah. Pimpinan Korea Kim Jong-un turun tangan ambil tindakan.
Baca lebih lajut »
1,4 Juta Kasus 'Demam' Muncul, Korea Utara Dihantui Lonjakan Covid-19 - Pikiran-Rakyat.comKCNA mengabarkan jumlah keseluruhan pasien yang mengalami 'demam' di Korea Utara telah mencapai 1.483.060 sejak akhir April.
Baca lebih lajut »