WHO mengatakan sebanyak 26 juta korban terdampak gempa bumi di Turki dan Suriah butuh bantuan kemanusiaan.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge mengatakan bahwa sekitar 26 juta orang di Turki dan Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan setelah gempa bumi, pada Senin .
WHO mencatat bahwa lebih dari 35.000 orang telah kehilangan nyawa di Turki, sedangkan jumlah yang terluka hampir 100.000, dan jumlah kematian lebih dari 5.800 di Suriah. “Kita menyaksikan bencana alam terburuk di wilayah Eropa selama satu abad. Kita masih mempelajari besarannya. Belum diketahui berapa biaya sebenarnya,” tambahnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Lebih Dari 7 Juta Anak Terdampak Gempa Turki-SuriahLebih dari tujuh juta anak terkena dampak gempa besar dan gempa susulan yang menghancurkan Turki dan Suriah pekan lalu, kata PBB.
Baca lebih lajut »
Jimin dan J-Hope BTS Sumbang 100 Juta Won untuk Turki dan SuriahDua member boy group BTS, Jimin dan J-Hope menyumbangkan masing-masing 100 juta Won atau senilai Rp 1,1 miliar untuk korban bencana gempa Turki dan Suriah
Baca lebih lajut »
PBB Ungkap Sekitar 7 Juta Anak Terdampak Gempa Turki dan SuriahDi Turki, sebanyak 4,6 juta anak tinggal di 10 provinsi terdampak gempa, sedangkan di Suriah, sekitar 2,5 juta anak terdampak oleh gempa.
Baca lebih lajut »
Sepekan Gempa Turki-Suriah, Korban Tewas Tembus 36.000 OrangSepekan setelah gempa Turki-Suriah, jumlah korban tewas terus bertambah hingga lebih 36.000 orang. Gempa dahsyat itu juga memporak-porandakan sejumlah wilayah.
Baca lebih lajut »
Sepekan Gempa Turki-Suriah, Korban Tewas Tembus 36.000 JiwaSepekan setelah gempa Turki-Suriah, jumlah korban tewas terus bertambah hingga lebih 36.000 orang. Gempa dahsyat itu juga memporak-porandakan sejumlah wilayah.
Baca lebih lajut »
2 WNI Jadi Korban Tewas Gempa TurkiData mengenai jumlah korban gempa Turki - Suriah ini dilaporkan ke Jokowi oleh Muhadjir Effendy
Baca lebih lajut »