'...Saya kira itu bom waktu akan terjadi lagi..'
Anggota Komisi III DPR RI fraksi Partai NasDem, Rudianto Lallo dalam Podcast DeepTalk Suara.com. kian hari makin menjadi sorotan publik. Terlebih dengan adanya rentetan kasus penyalahgunaan senjata api hingga membuat nyawa seseorang melayang.Rudianto menyampaikan, jika kasus anggota Polri menyalahgunakan senjata api menjadi atensi Komisi III DPR RI sebagai mitra dari kepolisian,. Mulai dari kasus polisi tembak polisi hingga kasus polisi tembak warga sipil tak luput jadi sorotan.
"Apalagi konstitusi kita sudah mendudukkan Polri sebagai alat negara yang tugasnya melayani, mengayomi, melindungi serta peningkatan hukum idealnya seperti itu jadi ketika ada misalkan peristiwa ini kan pistol senjata jangan dibuat gagah-gagahan," ujarnya. "Ya makanya senjata misalkan di wilayah Polsek A harusnya ketahui berapa anggota polisi yang punya senjata kemudian tes fisiknya, bagaimana piikotesnya, tes kejiwaannya bagaimana kemudian yang ketiga adalah praktek menebaknya saya dapat informasi ternyata tidak mudah mendapatkan senjata dia harus melewati tes-tes termasuk praktik menembak dan praktik menembak itu susah harus dilatih oleh yang bersertifikat nasional internasional," katanya.
Ya. Ini lagi trending sekarang Semua mata publik diskusikan, melihat dan mendiskusikan apa namanya fenomena Penembakan penggunaan senjata api yang dilakukan oleh aparat kita. Polisi tembak polisi, di kantor polisi, polisi tembak pelajar yang katanya tawuran. Tapi masih memunculkan debat pro-kontra. Bagaimana menyeriusinya? Ya kembali kepada jajaran petingi-petinggi Mabes Polri ini, bagaimana evaluasi senjata misalkan. Tidak mudah mendapatkan senjata, ya kan? Harus ada tes fisiknya, tes psikotes kejiwaannya, praktek menembaknya. Ini yang harus betul-betul konsern. Yaitu dua, satuan mana yang berhak memperoleh senjata. Kalau ada satuan-satuannya yang sebenarnya polisi-polisi yang tidak mengancam jiwa keamanan aparat, saya kira tidak perlu diberikan senjata.
Makanya saya katakan, pengisian pos-pos jabatan, ini kan koreksi bersama Polri, terhadap peristiwa yang muncul, kenapa itu muncul, maka penentuan pos-pos jabatan, mulai dari rekrutmen anggota Polri, penentuan pos-pos jabatan harus didasari dengan rekam jejak. Rekam jejak itu berdasarkan kompetensi perwiranya. Bukan karena, bukan karena kedekatan-kedekatan tertentu. Tapi betul-betul jabatan ini diisi oleh orang-orang yang sudah betul-betul punya rekam jejak yang baik.
Polisi Tembak Polisi Senpi Polisi Polisi Rudianto Lallo Komisi III DPR Nasdem
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wawancara Eksklusif Fajar Nugros: Bawang Merah Bawang Putih, JAFF 2024 dan Perempuan Pembawa SialPerempuan Pembawa Sial karya sineas Fajar Nugros berlaga di segmen Indonesian Screen Award, dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival atau JAFF 2024.
Baca lebih lajut »
Hsueh Shih Ling Bicara soal Main Film Bareng Angga Yunanda hingga Kecintaannya pada Mi Instan IndonesiaDalam sesi wawancara eksklusif, Hsueh Shih Ling mengungkap kecintaannya pada mie instan Indonesia.
Baca lebih lajut »
Pernyataan dan Filosofi Hidup Moon Ga Bi pada 2018 Kembali DiperbincangkanPernyataan-pernyataan Moon Ga Bi dalam wawancara eksklusif denganSports Seoulkembali menjadi sorotan berbagai media
Baca lebih lajut »
Berebut dengan Timnas Indonesia, Pelatih Persib Akan Beri Kejutan Usai Gagal Bawa Pulang Kakang RudiantoBerita Berebut dengan Timnas Indonesia, Pelatih Persib Akan Beri Kejutan Usai Gagal Bawa Pulang Kakang Rudianto terbaru hari ini 2024-12-05 13:35:58 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Kakang Rudianto dan Robi Darwis Minim Menit Bermain di Timnas IndonesiaDua pemain Persib Bandung, Kakang Rudianto dan Robi Darwis, yang menjadi juara BRI Liga 1 2023/2024, minim menit bermain saat membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024.
Baca lebih lajut »
Rudianto Harapkan KPK Luruskan Kasus Hasto dan Tepis Persepsi PolitikRudianto mendorong KPK untuk menangani kasus Hasto dengan transparan dan bersih, menepis persepsi adanya tendensi politik. Penetapan Hasto sebagai tersangka terkait kasus Harun Masiku menimbulkan kekhawatiran tentang dugaan politis di baliknya.
Baca lebih lajut »