WHO meminta semua rumah sakit di seluruh dunia menghentikan pemakaian obat ini untuk pasien covid-19. pasienCovid-19
jpnn.com, JAKARTA - Badan kesehatan dunia, WHO menghentikan sementara seluruh uji klinis obat malaria hydroxychloroquine sebagai obat yang berpotensi untuk menyembuhkan pasien covid-19. Penghentian dilakukan setelah adanya penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan obat malaria malah berpotensi meningkatkan risiko kematian pasien Covid-19.
Baca Juga: Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan sebuah kelompok Solidarity Trial yang terdiri dari ratusan rumah sakit rujukan covid-19 di seluruh dunia juga telah mendaftarkan pasiennya untuk uji menggunakan hydroxychloroquine. "Menetapkan menghentikan sementara hydroxychloroquine dalam uji coba. Sementara data keselamatan ditinjau oleh Dewan Pemantau Keamanan Data," kata Tedros.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
WHO Bekukan Uji Coba Hydroxychloroquine Sebagai Obat Covid-19Keputusan itu diambil setelah terbitnya penelitian di jurnal The Lancet yang menyebut penggunaan hydroxychloriquine kepada pasien covid-19 malah meningkatkan risiko kematian.
Baca lebih lajut »
Inggris Mulai Uji Coba Obat Remdesivir pada Pasien Covid-19Kementerian Kesehatan Inggris hari Selasa (26/5) mengumumkan uji coba baru obat anti-virus, remdesivir, untuk pasien COVID-19. Dalam rapat rutin tentang COVID di London, Menteri Kesehatan Matt Hanco
Baca lebih lajut »
Jubir Yuri: Belum Ada Obat dan Vaksin, Jangan Sampai Tertular COVID-19Selama belum didapatkan obat dan vaksin, upaya yang bisa dilakukan adalah jangan sampai terinfeksi COVID-19.
Baca lebih lajut »
WHO Hentikan Uji Hydroxychloroquine Sebagai Obat Covid-19 |Republika OnlineWHO hentikan uji coba obat malaria hydroxychloroquine sebagai obat untuk Covid-19
Baca lebih lajut »
Gugus Tugas Covid-19: Kasus di DKI Turun, tapi Waspada Gelombang DuaGelombang kedua kasus Covid-19 tetap berpotensi terjadi di DKI Jakarta menghadapi arus balik. / Nasional
Baca lebih lajut »