Pengunjuk rasa juga diminta karantina mandiri dan bekerja dari rumah.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Otoritas Washington DC pada Rabu, meminta pengunjuk rasa dalam aksi protes rasisme agar melakukan tes Covid-19. Distrik federal bergabung dengan sejumlah daerah lainnya, termasuk Boston, Dallas dan Negara Bagian New York, meminta pengunjuk rasa untuk dilakukan tes.
Distrik tersebut mendorong pengunjuk rasa untuk memantau diri mereka sendiri terkait tanda dan gejala penyakit pernapasan. Otoritas juga meminta pengunjuk rasa untuk bekerja dari rumah, jika memungkinkan, selama 14 hari dan membatasi mobilitas meski pejabat kesehatan DC LaQuandra Nesbitt menambahkan bahwa pembatasan seperti itu tidak sama dengan karantina.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Washington minta pengunjuk rasa antirasisme tes COVID-19Seruan tes COVID19 untuk pengunjuk rasa muncul saat sejumlah ahli kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa demonstrasi dapat menyebabkan lonjakan kasus infeksi virus corona.
Baca lebih lajut »
Pengunjuk Rasa Terkait Kematian Floyd Diminta Tes Covid-19Aksi protes yang menarik ribuan orang tersebut berlangsung di tengah pandemi yang telah menginfeksi hampir 2 juta orang Amerika dan membunuh sekitar 112.000 orang.
Baca lebih lajut »
Tentara AS Positif Corona usai Kawal Demo George FloydKorps Garda Nasional Washington D.C., menolak merinci jumlah anggota mereka yang terinfeksi virus corona (Covid-19).
Baca lebih lajut »
Hasil Tes Swab 2 Pedagang Pasar Yogyakarta Negatif Covid-19 |Republika OnlineSebelumnya hasil rapid test dua pedagang pasar ini reaktif.
Baca lebih lajut »
137 Imam Masjid di Pekanbaru Ikut Tes Cepat Covid-19 |Republika OnlineSatu orang imam masjid ditemukan reaktif setelah menjalani tes cepat Covid-19.
Baca lebih lajut »
Pemkot Denpasar Gandeng PTN Lakukan Tes Cepat Covid-19 |Republika OnlineAda pula pihak swasta yang melakukan tes secara mandiri.
Baca lebih lajut »