Puasa sering kali menjadi kekhawatiran bagi umat Muslim yang menderita asam lambung atau GERD.
Foto: Image by Robystarm via Pixabay- Puasa pada bulan Ramadan adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Muslim di seluruh dunia. Sebagai ibadah yang mewajibkan untuk menahan lapar, haus, dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, puasa sering kali menjadi kekhawatiran bagi umat Muslim yang menderita asam lambung atau GERD.
Asam lambung adalah cairan yang diproduksi oleh sel-sel lambung untuk membantu sistem pencernaan. Asam lambung memiliki tugas tugas membunuh mikroorganisme yang membahayakan kesehatan. Namun, asam lambung bisa naik ke pangkal mulut bagian atas.Umumnya, asam lambung yang diproduksi secara berlebihan akan naik ke kerongkongan. Bila fungsi kerongkongan terganggu, kerongkongan tidak akan tertutup dengan benar dan membuat isi perut kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan gejala asam lambung.
Lantas, bagaimanakah cara agar penderita GERD dapat tetap melaksanakan ibadah puasa dengan nyaman dan aman? Berikut rangkumannya, dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan .Makan dengan porsi yang berlebihan ketika sahur atau berbuka puasa dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan meningkatkan asam lambung. Sebab, makanan yang terlalu banyak bisa memberikan tekanan bagi lambung dan memicu naiknya asam lambung.
Makanan dengan porsi besar membutuhkan waktu yang lebih lama dan lambat untuk dicerna karena jumlah enzim pencernaan yang terbatas. Bila perut terlalu kenyang maka perut bisa tidak terasa nyaman dan sakit.Selama berpuasa, hindari mengonsumsi makanan berminyak, pedas, dan digoreng saat sahur maupun berbuka puasa. Makanan-makanan tersebut, terutama lemak adalah salah satu musuh utama bagi penderita GERD karena cenderung lambat dicerna dan dapat memicu peningkatan asam lambung.
Bagi penderita GERD, makan dengan terburu-buru harus dihindari karena dapat memasukkan terlalu banyak udara ke dalam saluran pencernaan sehingga bisa memicu rasa mulas dan kembung.Rasa mengantuk serta ingin kembali tidur sering dialami oleh sebagian besar orang setelah menyantap makanan sahur. Namun, kebiasaan tidur setelah sahur harus dihindari karena langsung terlelap setelah makan dapat menyebabkan tekanan dalam lambung meningkat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bulan Puasa tak Ganggu Persiapan Persib Hadapi Sisa MusimMaung Bandung akan melakoni empat pertandingan saat bulan puasa.
Baca lebih lajut »
Dedi Kusnandar Pastikan Bulan Puasa Tak Ganggu Persiapan Tim Hadapi Sisa KompetisiPersib Bandung memastikan persiapan timnya menghadapi sisa kompetisi Liga 1 Indonesia musim ini tidak ada kendala pada bulan puasa.
Baca lebih lajut »
Besok Puasa, Pesan Ketum Muhammadiyah: Soal Hidup Mewah hingga Perbedaan Politik dan Awal PuasaKetua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir menyampaikan ada 4 makna ibadah puasa, yang sekaligus menyambut 1 Ramadhan 1444 H awal dimulainya ibadah puasa.
Baca lebih lajut »
Dimulai Besok, Ini Bacaan Niat dan Buka Puasa Selama RamadanSelama bulan Ramadan, terdapat sejumlah bacaan niat untuk memulai puasa dan juga berbuka puasa.
Baca lebih lajut »
Minum Air dari Kemasan atau Masak Air Sendiri, Mana yang Lebih Sehat? |Republika OnlinePada saat puasa, ada periode emas minum air yaitu dari buka puasa sampai sahur.
Baca lebih lajut »
Duh, Ada Sisa Makanan Sahur Nyelip di Gigi, Apakah Puasa Langsung Batal? Ini Penjelasan UlamaPenjelasan soal ada sisa makanan nyelip di gigi waktu puasa, bikin batal puasa seseorang?
Baca lebih lajut »