Setiap berkunjung ke Madiun, Presiden Ke-7 RI Joko Widodo kerap mencari warung dengan menu pecel. Salah satu warung pecel yang menjadi langganannya.
Setiap berkunjung ke Madiun, Presiden Ke-7 RI Joko Widodo kerap mencari warung dengan menu pecel. Salah satu warung pecel yang menjadi langganannya adalah Warung Nasi Pecel Yu Gembrot yang resepnya sudah berumur tujuh dekade itu.Baca juga:Waroeng Klangenan, Jogjakarta, Bikin Presiden Jokowi BetahTIGA hari berturut-turut, Warung Nasi Pecel Yu Gembrot kedatangan sosok laki-laki bertubuh tegap. Dia datang dikawal rombongan berseragam militer.
Baca juga:Megawati dan Jokowi Mau Jadi Presiden, Makan Soto Gading DuluPaspampres kembali datang ke Warung Nasi Pecel Yu Gembrot keesokan harinya. Mereka meminta Heni, pemilik Warung Nasi Pecel Yu Gembrot, untuk melayani presiden yang saat itu berkunjung ke Ponorogo pada 2016. ”Katanya, kalau bisa, presiden datang langsung ke warung. Tetapi, kalau tidak bisa, saya yang diajak ke Ponorogo menyajikan pecel,” ungkap Heni menirukan ucapan Paspampres.
Baca juga:Mie Belitung Atep, Kuliner Peranakan Tionghoa yang Memikat MegawatiLauk-pauk dan jenis sayur-sayuran pun diminta secara khusus. Lauknya harus daging sapi dan tak boleh berlemak. Sementara, sayuran yang diminta justru yang aneh-aneh. Salah satunya, jantung pisang. ”Selain itu, ada daun pepaya, daun singkong, krai, dan kembang turi dibanyakin,” paparnya.
Baca juga:Favoritkan Sup Ikan, Megawati Nambah sampai 3 Kali di Warung LesehanPengalaman kali pertama tersebut begitu berkesan bagi Heni. Sekitar dua tahun kemudian, Jokowi kembali melakukan kunjungan ke Madiun dalam rangka peresmian ruas tol Madiun–Kertosono. Warung Nasi Pecel Yu Gembrot kembali diminta menghidangkan jamuan untuk menyambut presiden oleh Pemkot Madiun.
Saat siap disajikan dalam wadah pincuk daun pisang, pecel tak langsung dikonsumsi presiden. Nasi pecel yang sudah siap itu dibawa ke ruangan terpisah dari dapur untuk diperiksa tim dokter kepresidenan. Kemudian, pada 1974, usaha nasi pecel tersebut diteruskan anak Sarinem yang juga ibu Heni, Katini. Katini ini yang kemudian dikenal sebagai Yu Gembrot. Saat itu Katini sering berjualan nasi pecel di bawah pohon area pasar loak. Lantaran rasa nasi pecel buatannya enak, Katini kerap dipanggil ke kantor-kantor dinas. ”Dari situlah, ibu saya dikenal wali kota dan sering diikutkan lomba di tingkat provinsi dan nasional,” terang Heni.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cek Fakta: Tidak Benar dalam Foto Ini Warung Makan Dibakar karena Buka Saat Bulan PuasaBeredar foto yang diklaim sebuah warung makan dibakar warga karena buka saat bulan puasa. Benarkah?
Baca lebih lajut »
Tim 7 Payakumbuh razia warung makan yang tetap berjualan di siang hariTim 7 Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, merazia dan memberikan surat teguran kepada sejumlah warung makan yang masih tetap berjualan di siang hari pada ...
Baca lebih lajut »
Capres Prancis Larang Sembelih Hewan untuk Daging Halal, Kaum Muslim dan Yahudi Ketar-ketirKandidat presiden Prancis Marine Le Pen melarang ritual penyembelihan hewan untuk daging halal.
Baca lebih lajut »
Harga Daging Sapi Melejit, Mendag: Orang Padang Makan Rendang Pakai Daging KerbauMenteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan pemerintah mendorong masyarakat untuk mencari alternatif produk lain, seperti daging kerbau setelah harga daging sapi segar di pasar tradisional melejit mencapai Rp 140 ribu per kilogram. TempoBisnis
Baca lebih lajut »