Rakabuming dan Anies Baswedan menjadi sasaran kritik warganet karena penggunaan bahasa Indonesia yang dianggap kurang tepat.
Rakabuming saat memberikan sambutan di depan banyak orang sebelumnya menjadi perhatian publik. Pasalnya, putra sulung Jokowi itu dinilai tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan benar. 'Bukan soal di era saya, tapi memang fonnya bagus sekali dan jadi kesukaan banyak desainer. Jakarta beruntung sekali dapat fon istimewa seperti ini,'Cuitan tersebut menarik atensi warganet karena penggunaan kata'fon' yang digunakan Anies Baswedan. Tak banyak yang tahu, rupanya fon masuk ke dalam KBBI.
'Even orang ini pakai 'fon' instead of 'font' karena sedang pakai bahasa Indonesia. Biasanya orang tetap pakai kata dari bahasa Inggrisnya (karena lebih mudah dipahami dan sering digunakan). Dan ada Wapres yang pakai 'para-para','Cuitan warganet soal penggunaan bahasa Indonesia Anies Baswedan. 'Dan sebenarnya bisa aja tetap pakai 'font' tapi dimiringkan. Sayangnya di Twitter nggak bisa, kalau mau tapi pakai aplikasi ketiga dan itu meribetkan wkwk. Tadi pas pertama kali baca, kirain malah, beliau saltik. Ternyata enggak,''Dibilangnya yang ini cuma bisa ngomong, yang itu bisa kerja. Hey kayak mana bisa kerja bener kalau dari pikiran aja udah bermasalah. Jangankan berpikir runut dan konsisten. Bener konsisten aja belum nyampe,''Sejujurnya aku bingung banget itu Wapres bisa-bisanya nyebut 'para-para' di kata yang udah jamak, padahal itu materi basic waktu SD, mana buat UN juga kan. Aku dulu sampai hafal di luar kepala loh. Apa beliau ini nggak belajar sih heran dah,
BAHASA INDONESIA ANIES BASWEDAN RAKABUMING WARGANET KRITIK
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Diaspora Indonesia di Wina Akui Kemajuan Indonesia Dibanding Austria soal PerbankanJelas, hidup di negeri orang banyak tantangan dan suka dukanya. Berikut kisah diaspora Indonesia yang sudah menetap kurang lebih enam tahun di Austria.
Baca lebih lajut »
Jokowi Tak Berkomentar Saat Ditanya Soal Keanggotaan PDIPJokowi menghormati keputusan PDIP yang membatalkan keanggotaannya, Gibran, dan Bobby. Ia tidak berniat membela atau mengomentari keputusan tersebut dan menyatakan bahwa waktu yang akan menguji semuanya.
Baca lebih lajut »
Mendikdasmen Tidak Berkomentar Soal Kenaikan PPN PendidikanMenteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti enggan menanggapi pertanyaan terkait kenaikan PPN pendidikan menjadi 12 persen. Kementerian Pendidikan, bersama Kementerian Keuangan, masih mendiskusikan hal ini dan belum ada hasil kajian serta sosialisasi.
Baca lebih lajut »
Media Vietnam Berkomentar Soal Pratama Arhan Depak Suwon FCMedia Vietnam mengolok-olok Pratama Arhan yang didepak Suwon FC.
Baca lebih lajut »
Penjelasan Istana dan FSGI soal Kenaikan Gaji Guru PNS dan Honorer yang Diperdebatkan WarganetIstana dan FSGI buka suara terkait informasi kenaikan gaji guru PNS dan honorer mulai 2025 yang diperdebatkan oleh masyarakat.
Baca lebih lajut »
Respons Bijak Young Lex Soal Kontroversi Gus Miftah: Warganet Tercengang!Diungkap Young Lex, jika dia berada di posisi pedagang es teh manis itu, mungkin dia tidak akan diam. “Banyak yang tanya pendapat gue tentang tragedi es teh manis itu.
Baca lebih lajut »