Warga Cina memilih menari berkelompok kecil atau massal yang dilakukan di malam hari
REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN -- Mengenakan topeng dan menjaga jarak sekitar satu meter, pria dan wanita di Wuhan berkumpul melakukan tarian di tepi sungai Yangtze pada Sabtu malam. Beragam jenis musik terdengar mengiringi seratus orang yang akhirnya bisa berkegiatan di luar rumah. Pemerintah telah menerapkan lockdown selama 76 hari di Wuhan.
"Sangat sulit untuk bernafas ketika mengenakan topeng ini untuk menari dan Anda tidak bisa menghilangkan keringat, tetapi suasana hati saya bagus, akhirnya kami bisa berkumpul," kata warga bernama Zhang Jing yang memutuskan bergabung kembali dengan kelompok dansa di awal Mei. Meski warga mulai kembali beraktivitas dan mencari hiburan, kekhawatiran tentang penyebaran virus korona tetap ada."Saya masih merasa sedikit terkekang, tidak merasa bebas dengan masker, dan saya agak takut bahwa mungkin ada infeksi silang," kata warga yang juga terlibat dalam acara tersebut, Fang Yuanyuan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Upaya China 'Kejar Setoran', 10 Hari Tes Corona 11 Juta Warga WuhanWuhan tengah khawatir akan datangnya gelombang kedua Virus Corona baru atau COVID-19. Sebab, sejumlah kasus baru tanpa gejala terus bermunculan ini di Wuhan.
Baca lebih lajut »
Mau ke Jakarta, Warga Luar Jabodetabek Wajib Urus Izin MasukBatasi pergerakan orang dan pendatang di Jakarta, Anies minta mayarakat dari luar Jabodetabek urus izin bila ingin masuk wilayahnya
Baca lebih lajut »
[POPULER OTOMOTIF] Warga Luar Jabodetabek Wajib Urus Izin Masuk | Penumpang Bus Bisa Pergi Tanpa Surat KeteranganDeretan artikel terpopuler seputar otomotif, dari syarat masuk Jakarta hingga rapor merah Xenia.
Baca lebih lajut »
Pernyataan Luar Biasa dari Ganjar Pranowo, Bikin Warga Tak Mudik jadi TenangGubernur Jateng Ganjar Pranowo kembali menekankan mengenai pentingnya tidak mudik di masa pandemi virus corona COVID-19. GanjarPranowo
Baca lebih lajut »