14 tahun silam, warga Yogyakarta dan bagian selatan Jawa Tengah dikejutkan dengan gempa yang mengguncang keras pada pagi hari.
Momentum peringatan musibah tersebut diharap Dwi juga membuat masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana jadi semakin waspada.10 Tahun Gempa Yogyakarta - Visual Interaktif Kompas
"Kami berharap 14 tahun ini masyarakat semakin bijak menyikapi kondisi alam, yang mana tidak bisa dilupakan begitu saja. Kita tinggal didaerah rawan bencana," kata Dwi. Khusus untuk Kabupaten Bantul, DIY, yang jadi salah satu daerah paling parah terdampak gempa, ditargetkan semua desanya jadi Desa Tangguh Bencana.Sebagai informasi, di wilayah Bantul akibat gempa pada 2006 ada 4.143 korban tewas, dengan jumlah rumah rusak total 71.763, rusak berat 71.372, rusak ringan 66.359 rumah.Saat itu, seluruh keluarganya sudah beraktivitas menyongsong pagi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Warganet Kenang 14 Tahun Gempa 57 Detik YogyakartaSejumlah warganet mengenang 14 tahun gempa 57 detik yang mengguncang Yogyakarta hingga memakan korban meninggal dunia ribuan itu.
Baca lebih lajut »
Dikemudikan Anak Perempuan 14 Tahun, Sebuah Truk Masuk Jurang Sedalam 10 Meter“Kejadiannya kemarin, yang mengemudikan anaknya berusia 14 tahun. Masuk jurang kurnag lebih 10 meter,” | Regional
Baca lebih lajut »
Daftar 14 Wahana Disney yang Ditutup Permanen, The Great Movie Ride hingga Maelstrom - Tribun TravelDaftar 14 Wahana Disney yang Ditutup Permanen, The Great Movie Ride hingga Maelstrom via TribunTravel
Baca lebih lajut »
Erick Thohir: 14 Persen BUMN Belum Siap Terapkan New NormalMenteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap perusahaan pelat merah khususnya terkait kesiapan menjalankan protokol new normal Covid-19.
Baca lebih lajut »
Surat Kabar Terbesar di Selandia Baru Dijual ke CEO Rp 14 RibuSalah satu surat kabar terbesar di Selandia Baru dijual ke CEO seharga Rp 14,800 akibat krisis keuangan dipicu wabah corona.
Baca lebih lajut »