Sebuah kelompok operator wahana di Jepang menawarkan pertunjukan peti mati dan zombie dengan gergaji mesin untuk melepas stres akibat virus corona.
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kelompok operator wahana di Jepang menawarkan wisata horor pertunjukan peti mati dan zombie dengan gergaji mesin untuk melepas stres akibat virus corona.Pengunjung akan berbaring di peti mati sepanjang dua meter sambil mendengarkan cerita horor, menonton aktor yang memperagakan adegan horor, dan merasakan bagaimana disentuh potongan tangan.
Issei KatoPertunjukan peti mati Kowagarasetai diadakan di semacam ruang istirahat untuk penumpang bus antarkota yang tiba di Tokyo.'Kami perlu memiliki sesuatu yang bisa kami bawa ke mana saja, dan peti mati mudah dipindahkan. Tinggal menaruhnya di ruangan gelap,' kata Iwana. 'Ini bisnis yang bagus untuk kami dan memuaskan pelanggan kami.'Salah satu pelanggan mengaku membutuhkan pertunjukan semacam ini untuk melepas stresnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Resep Sandwich Telur ala Jepang, Menu Sarapan Simple 2 BahanSandwich telur ala Jepang adalah satu tangkap roti tawar tanpa pinggiran berisi telur rebus yang sudah dihancurkan dan dicampur bumbu.
Baca lebih lajut »
PM Jepang Shinzo Abe Jalani Pemeriksaan di RS, Sakit Apa?PM Jepang Shinzo Abe pada hari Senin (24/8/2020) mencetak rekor baru untuk masa jabatan terlama berturut-turut. Namun, dia menghadapi spekulasi yang berkembang soal kesehatannya saat ia kembali ke rumah sakit. Jepang
Baca lebih lajut »
Perjalanan Shinzo Abe Jadi Salah Satu Perdana Menteri Jepang TerlamaShinzo Abe telah mencatatkan diri sebagai salah satu Perdana Menteri Jepang terlama di negaranya. Jepang
Baca lebih lajut »
Kisah Letnan Hiroo Onada Berhasil Selamat Saat PD II, Sering Dijuluki Ninja Terakhir Jepang - Tribunnews.comOnoda dilatih sebagai perwira intelijen di kelas komando Futamata di Sekolah Nakano, sekolah pimpinan Angkatan Darat Jepang angkatan ke-14.
Baca lebih lajut »