Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY menyebut benda bersejarah di Sleman itu merupakan temuan lepas. Artinya sudah berpindah dari tempat asalnya.
"Kami ke sini dan bertemu dengan Pak Dukuh Gancahan VI dan Pak Farid selaku yang melaporkan, ternyata ada dua objek," ujar Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya DI Yogyakarta Jusman Mahmud saat ditemui di Gancahan VI, Sidomulyo, Godean, Sleman, Jumat .Jusman menyampaikan dari hasil pengecekan, dua objek tersebut belum masuk dalam data BPCB DIY. Sehingga pihaknya datang ke lokasi untuk survei sekaligus melakukan pendataan, memberikan nomer inventarisasi.
Lebih lanjut Juman menjelaskan, dua objek di Gancahan VI merupakan temuan lepas. Artinya sudah tidak ditemukan konteks aslinya. Ada kemungkinan dua temuan tersebut sudah tertransformasi atau sudah berpindah dari tempat aslinya.. Meskipun demikian sudah ada jejak-jejak pemanfaatan ulang. Terutama dibagian tengahnya dibolongi lagi diperluas dan itu seperti dimanfaatkan sebagai lesung untuk menumbuk padi," ucapnya.
Jusman mengungkapkan untuk temuan kedua belum bisa memastikan jenisnya. Namun ada indikasi seperti tempat dudukan"Ditemuan kedua kita belum bisa memastikan apa. Tetapi ada indikasi seperti tempat dudukan arca. Meskipun bisa juga itu sebagai umpak," tuturnya." Di temuan ke dua ini kita bisa menemukan jejak penggunaan kedua, atau masyarakat setelahnya itu menggunakan kembali. Dia melakukan perubahan terutama di bagian tengah dan difungsikan sama, sebagai lesung juga," ucapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
'Kami Bukan Erling Haaland' - Kata Badan Wisata Halland | Goal.com IndonesiaBadan wisata di Swedia itu kewalahan menghadapi penggemar sepakbola yang membuat tagar dan nama mereka di mesin pencarian jadi sirna. Haaland ManCity
Baca lebih lajut »
Mona Ratuliu Bahagia Bisa Turunkan Berat Badan Menuju Ideal di Usia 40 tahunMona Ratuliu bandingkan salah satu foto lama dengan sebuah potret terbarunya, bahagia sebut masih bisa menurunkan berat badan bahkan sampai menuju ideal di usia kepala empat.
Baca lebih lajut »
Ciptakan Iklim Berusaha, Populasi 200.000 Orang Akan Dibentuk di IKNKepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono memperkirakan jumlah populasi IKN di tahun 2024 sekitar 200.000 orang yang dinilai cukup bagi investor mempertimbangkan ada kecukupan daya beli di tempat tersebut. Polhuk AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Sistem Pengawasan Obat, Kemenkes-BPOM Perkuat KolaborasiKemenkes) memperkuat kolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk membenahi sistem pengawasan obat di Indonesia.
Baca lebih lajut »