Warga asli Papua di Distrik Agimuga, Kabupaten Mimika, menolak pembangunan Blok Warim, blok migas yang diklaim terbesar di Indonesia, karena trauma sejarah Peristiwa 1977. Mereka khawatir pertambangan akan memicu konflik bersenjata kembali.
'Bom-bom itu dijadikan lonceng di balai kampung dan gereja' – Orang asli Papua di Agimuga dan trauma tentang Peristiwa 1977Warga asli Papua di Distrik Agimuga, Kabupaten Mimika, telah berulang kali menyatakan penolakan terhadap pengembangan Blok Warim, blok migas yang diklaim terbesar di Indonesia.
BBC News Indonesia melakukan reportase dalam satu tahun terakhir di sejumlah kota di Papua. Tujuannya, memahami alasan mendalam di balik penolakan warga Agimuga terhadap eksploitasi minyak Blok Warim—sebuah pertanyaan yang juga muncul di benak para pakar geologi di Jakarta.'Tak mau kembali ke masa lalu'Pernyataan ini dikatakan Maria, seorang perempuan muda berdarah Amungme yang lahir dan tumbuh besar di Agimuga.
Maria berkata, Agimuga sekarang adalah distrik yang sepi. Merujuk sensus tahun 2022, penduduk Agimuga berjumlah 1.261 orang.Maria bilang, selama bertahun-tahun warga Agimuga "lari ke Timika". Alasannya, kata dia, bukan sekedar mencari nafkah, tapi juga menghindari trauma masa lalu.Potret warga Agimuga di landasan udara yang berada di Kampung Aramsolki, pada 1980.
"Kalau ada perusahaan masuk lagi, nanti seperti Pak Kelly, OPM yang sekarang ada di luar Agimuga akan langsung angkat senjata," ujar Maria. Satu bulan sebelum Philip dilepaskan, seorang pilot pesawat perintis asal Selandia Baru bernama Glen Malcolm Conning tewas terbunuh di lapangan udara Distrik Alama.Potongan peta Belanda Nugini yang diterbitkan di Batavia pada 1915. Peta ini memperlihatkan Sungai Akimeugah yang berada di dekat Distrik Agimuga.
"Setelah itu TNI/Polri membuat pengamanan, mereka membangun pos, batalyon, jadi warga pendatang bisa santai." Yulianus lantas segera menyatakan sikap kepada warganya bahwa dia pun tidak ingin Agimuga dibuka menjadi wilayah pertambangan migas.Masyarakat Agimuga, menurut Yulianus, belum pulih dari trauma terhadap operasi militer.
Realita ini, kata dia, menggugat anggapan bahwa Papua adalah tanah kosong—tanpa manusia, kultur, dan sejarah. Penerjunan tentara, seperti yang terjadi di pegunungan tengah Papua pada 1977, memicu gelombang pengungsian warga asli Papua di Boven Digoel.Pembagian Pulau Papua oleh otoritas kolonial Belanda dan Inggris memisahkan dua kelompok Muyu ini dengan garis demarkasi—dan belakangan dengan status kewarganegaraan yang berbeda.
Sejak saat itu, ayah Aplonia yang merupakan seorang guru, diminta aparat untuk secara rutin melapor ke pos militer—momen yang dia sebut kerap berujung pada kekerasan fisik dan verbal.Trauma atas peristiwa kekerasan masa lalu, kata Aplonia, menimbulkan ketakutan warga asli Papua setiap kali pemerintah merencanakan pembangunan.
Partai politik Belanda yang berhaluan kanan jauh dan berelasi erat dengan Partai Nazi di Jerman, misalnya, pernah membahas Tanah Papua dalam siasat populis mengatasi perekonomian yang ambruk. Pada beberapa tahun pertama setelah pengambilalihan itu, Belanda mendirikan kembali pos-pos pemerintahan kolonial di Hindia Belanda.
Usai pelayaran eksplorasi yang mereka mulai pada tahun 1826, Belanda mendirikan pos kolonial pertama mereka di Tanah Papua pada 1828.Seratus tahun kemudian, wacana menjadikan Tanah Papua sebagai permukiman baru untuk orang-orang berdarah campuran Indo-Belanda muncul. Dalam sebuah dokumen propaganda lainnya, Rutherford menyebut partai itu juga mengusulkan agar orang asli Papua dipindahkan dalam sebuah permukiman khusus.
Mereka menganggap "orang Dayak" tak mudah lelah, pandai membuat perahu dan membangun bivak, serta terbiasa hidup di belantara maupun sungai.Orang-orang Kayan dari Kalimantan yang bekerja sebagai kuli panggul untuk penjelajah Belanda dipotret di sebuah puncak bersalju di Nemangkawi Ninggok pada 21 Februari 1913. Puncak ini kini disebut Puncak Trikora.
Walau menggunakan nama Belanda, 60% saham perusahaan ini dikuasai korporasi berbasis di Amerika Serikat, yakni Standard Vacuum Oil Co. dan Far Pacific Investments yang dimiliki Standard Oil of California . "Kualitas minyak dari lapangan-lapangan ini belum pernah ditemukan sebelumnya—dari segi kandungan belerang yang rendah bahkan nihil," tulis akademisi asal Australia, Greg Poulgrain,Ketika otoritas kolonial Belanda mulai berinvestasi di Tanah Papua pasca-Perang Dunia II, minyak bumi menjadi komoditas ekspor utama mereka dari wilayah ini.
Di Nugini, Jepang menyerbu kantor pusat NNGPM di Babo dengan serangan pesawat tempur, juga pada Februari 1942.Orang nomor satu di badan militer itu adalah Laksamana Tadashi Maeda, figur yang meminjamkan rumah dinasnya di Menteng, Jakarta, untuk perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 16 Agustus 1945."Dia adalah salah satu petinggi Jepang yang bilang bahwa Jepang harus menduduki Nugini dan menjadikannya Jepang yang baru," kata Greg.
Pimpinan perusahaan ini juga mengeluarkan surat perintah yang sama kepada kantor cabang mereka di Manokwari—tapi fokusnya bukan ke pertambangan, melainkan sektor pertanian. Lebih dari itu, Maeda juga berperan saat Soekarno menyerahkan lapangan minyak bumi di sekitar kepala burung Papua kepada Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Nasional .
"Jika PKI waktu itu menemukan minyak di Papua, mereka akan mendapat jutaan dolar dan itu akan mengubah sejarah," tuturnya. Kemenangan kelompok revolusioner Kuba yang dipimpin Fidel Castro pada awal Januari 1959 mengubah masa depan Freeport. Investasi yang mereka canangkan bersama pemerintah Amerika Serkat pada 1955 untuk membangun fasilitas pertambangan nikel dan kobalt di Teluk Moa, Kuba, rontok.
Namun Wilson mampu meyakinkan para koleganya di Freeport. Wilson, pada 1960, bersama rekannya, Del Flint, mengajak laki-laki Amungme bernama Moses Kilangin, untuk melakukan napak tilas perjalanan Jean Jacques Dozy ke Nemangkawi Ninggok.
PERISTWA 1977 PAPUA PERTAMBANGAN KONFLIK WARGA ASLI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bikin Konten di Blok M, Warga Dipaksa Urus Izin ke Ormas Pemuda PancasilaViral di media sosial cuplikan video menampilkan warga yang hendak membuat konten di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, didesak umengurus izin kepada Ormas Pemuda Pancasila
Baca lebih lajut »
Pengakuan Pria yang Paksa Warga Izin ke Pemuda Pancasila saat Bikin Konten di Blok MPolisi angkat bicara soal pungutan liar (pungli) di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Itu terjadi saat seorang pria bersama kawan-kawannya membuat konten di Taman Literasi
Baca lebih lajut »
TNI Dukung Rencana Prabowo Berikan Amnesti untuk Tapol PapuaTNI menilai pemberian amnesti untuk tapol Papua merupakan bagian dari upaya penyelesaian konflik di Papua.
Baca lebih lajut »
Potret Terminal Blok M Kini! Siap-Siap Dipermak, Bakal Nyambung MRTPT MRT Jakarta berencana akan merevitalisasi Terminal Blok M. Nantinya, Terminal Blok-M akan terintegrasi dengan Stasiun MRT Blok M.
Baca lebih lajut »
Warga di Papua Dapat Layanan Skrining Kesehatan Gratis Saat Berulang TahunProgram skrining kesehatan gratis ini diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI pada akhir tahun 2024 lalu dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Baca lebih lajut »
Kapolda Papua Pastikan KKB Pelaku Penembakan 2 Warga Sipil di YalimoKelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua melakukan aksi kekerasan bersenjata terhadap dua warga sipil di Kabupaten Yalimo, Papua Pengunungan pada 8 Januari 2025.
Baca lebih lajut »