Wapres Ma'ruf Amin angkat bicara terkait wacana perbedaan tarif KRL antara masyarakat yang mampu dengan kurang mampu.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menanggapi wacana perbedaan tarif kereta rel listrik untuk masyarakat miskin dan yang mampu atau orang kaya.
Kendati demikian, Wapres meminta agar Kementerian Perhubungan mengkaji kebijakan tersebut secara matang agar tidak menimbulkan polemik di kemudian hari. Menteri Perhubungan , Budi Karya Sumadi, mengatakan pada 2023, subsidi PSO tarif KRL akan lebih diutamakan bagi masyarakat miskin. Artinya, bagi kategori kurang mampu tarifnya akan tetap sama.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wapres Ma’ruf Dukung Penetapan Publisher RightsWakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan dukungan adanya sistem media yang seimbang dan setara, untuk itu ia mendorong dibuat regulasi hak cipta jurnalistik atau publisher rights.
Baca lebih lajut »
Wapres Dukung Penetapan Publisher Rights agar Media Massa Tak SekaratMa'ruf bertemu pemred dan organisasi setelah kaget mengetahui beberapa media cetak tak lagi terbit dan beralih ke wadah digital.
Baca lebih lajut »
Malam Tahun Baru, Jadwal Lengkap Operasional KRL hingga Jam 3 PagiMalam Tahun Baru, jadwal KRL Commuter Line ditambah hingga jam 3 pagi terhadap 28 perjalanan kereta. Perpanjangan operasional KRL untuk mengakomodir penumpang KRL...
Baca lebih lajut »
Pemerintah Kaji Tarif KRL bagi Kelompok Masyarakat MampuAlih-alih menaikkan tarif KRL, pemerintah pusat akan mengkaji pembedaan tarif berdasarkan golongan ekonomi masyarakat. Metropolitan AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Ada Celah Tarif KRL Buat Orang Kaya DisalahgunakanHarga tiket KRL akan dinaikkan khusus untuk masyarakat mampu alias orang kaya agar pemberian subsidi untuk tarif KRL bisa tepat sasaran.
Baca lebih lajut »
Sandiaga Dukung Kereta Gantung di Puncak Bogor dan Gunung Rinjani |Republika OnlineMenparekraf Sandiaga Uno dukung ada kereta gantung di Puncak Bogor dan Gunung Rinjani
Baca lebih lajut »