Walhi Kritik Kebijakan Prabowo yang Lanjutkan Perusakan Lingkungan

News Berita

Walhi Kritik Kebijakan Prabowo yang Lanjutkan Perusakan Lingkungan
Prabowo SubiantoWalhiLingkungan
  • 📰 tempodotco
  • ⏱ Reading Time:
  • 25 sec. here
  • 7 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 63%

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengkritik kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto yang dinilai melanjutkan perusakan lingkungan di era Jokowi. Walhi menilai kebijakan proyek strategis nasional (PSN) dan food estate terbukti merusak lingkungan dan tidak efektif.

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi mengkritik berjalannya 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto yang tidak mengoreksi kebijakan bermasalah di pemerintahan terdahulu. Kepala Divisi Bidang Pelibatan Publik Eksekutif Nasional Walhi Adam Kurniawan menilai bahwa masa-masa awal pemerintahan Prabowo justru melanjutkan perusakan lingkungan yang terjadi di era pemerintahan Jokowi.

Dalam pidato kenegaraan perdananya usai dilantik, Prabowo terpantau tidak menyinggung komitmennya ihwal lingkungan. Dalam kurang lebih 50 menit berpidato sebagai Presiden ke-8, aspek lingkungan tidak termasuk hal yang ia singgung. Melalui pidato tersebut, Prabowo membahas soal hambatan dan ancaman yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Dia menyebut tantangan tersebut bukanlah tantangan yang ringan. Tantangan itu, kata Prabowo, bisa berasal dari luar atau dalam bangsa Indonesia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

tempodotco /  🏆 12. in İD

Prabowo Subianto Walhi Lingkungan Kebijakan Food Estate

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Walhi Kritik Pernyataan Prabowo Soal Ekstensifikasi SawitWalhi Kritik Pernyataan Prabowo Soal Ekstensifikasi SawitWalhi menilai pernyataan Prabowo Subianto yang menyatakan pembukaan sawit tidak menyebabkan deforestasi karena sawit mempunyai daun tidak berdasarkan fakta dan sains. Walhi menyitir data KLHK yang menyatakan sawit ilegal di kawasan hutan mencapai 3,2 juta hektare dan telah menyebabkan 3,2 juta hektare hutan terdeforestasi.
Baca lebih lajut »

Begini Kritik Walhi Soal Logo Baru Kementerian Kehutanan yang Mirip SawitBegini Kritik Walhi Soal Logo Baru Kementerian Kehutanan yang Mirip SawitLogo KLHK yang identik dengan pohon besar berakar serabut digantikan oleh gambar yang tampak seperti sawit.
Baca lebih lajut »

WALHI Aceh Dukung Konsesi Tindak Lanjuti Keputusan PrabowoWALHI Aceh Dukung Konsesi Tindak Lanjuti Keputusan PrabowoWahana Lingkungan Hidup (WALHI) Aceh berharap keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mengalihkan 20 ribu hektare lahan menjadi kawasan konservasi satwa liar menjadi momentum bagi konsesi lain untuk melakukan hal serupa. Pemerintah juga diharapkan mendorong penundaan izin pemanfaatan hutan untuk kepentingan non-perlindungan dan konservasi.
Baca lebih lajut »

Menteri Lingkungan Hidup Dorong UMKM Gunakan Kemasan Ramah LingkunganMenteri Lingkungan Hidup Dorong UMKM Gunakan Kemasan Ramah LingkunganMenteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq mendorong agar produk-produk UMKM tidak menggunakan kemasan plastik, sebagai upaya mengurangi sampah plastik di Indonesia.
Baca lebih lajut »

Aktivis Lingkungan Pernyataan Prabowo Soal Sawit dan Deforestasi MembahayakanAktivis Lingkungan Pernyataan Prabowo Soal Sawit dan Deforestasi MembahayakanPresiden Prabowo Subianto menginginkan perluasan perkebunan kelapa sawit di tanah air berlanjut meski harus membabat hutan atau melakukan deforestasi yang dianggapnya tidak berbahaya. Para pegiat lingkungan pun mengkritik keras pernyataan presiden tersebut.
Baca lebih lajut »

Prabowo Hadiri Perayaan Natal di GBK, Menag Ajak Umat Beragama Cintai LingkunganPrabowo Hadiri Perayaan Natal di GBK, Menag Ajak Umat Beragama Cintai LingkunganMenteri Agama Nasaruddin Umar mengjak Umat Beragama Cintai Lingkungan dalam Perayaan Natal Nasional 2024.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-12 18:12:00