Sebuah galur (strain) virus flu baru yang berpotensi menjadi pandemi telah diidentifikasi oleh sejumlah ilmuwan di China. Galur virus flu baru tersebut, menurut para ilmuwan, dibawa oleh babi-babi namun bisa menjangkiti manusia.
Galur virus baru yang bisa menyebabkan wabah adalah ancaman teratas yang dipantau oleh para ahli, bahkan ketika seluruh dunia sedang mencoba mengakhiri pandemi virus corona.
Virus tersebut, yang disebut A/H1N1pdm09, kini dapat dilawan dengan vaksin flu tahunan guna memastikan masyarakat terlindungi. Sejauh ini, virus tersebut belum menimbulkan ancaman besar, namun menurut Prof Kin-Chow Chang dan kolega-koleganya yang tengah menelitinya, virus itu patut diawasi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ilmuwan China Temukan Virus Flu Baru, Berpotensi Jadi PandemiPara ilmuwan di China menemukan virus baru yang potensial memicu pandemi. Virus tersebut dan dibawa oleh babi, tetapi bisa menginfeksi manusia. VirusBaru via detikHealth
Baca lebih lajut »
Berpotensi Jadi Pandemi, Virus Baru G4 Berkerabat dengan Flu BabiTemuan virus baru di China disebut potensial memicu pandemi. Dinamakan G4, virus yang ditemukan pada babi ini berkerabat dengan H1N1 yang mewabah pada 2009. FluBabi via detikHealth
Baca lebih lajut »
Virus Flu Baru Berpotensi Pandemi Ditemukan di TiongkokVirus yang oleh peneliti disebut G4 EA H1N1, terdeteksi melalui analisis 30.000 usap hidung yang diambil dari babi di rumah jagal negara tersebut.
Baca lebih lajut »
China Laporkan 17 Kasus Baru Virus Corona |Republika OnlineSebagian besar kasus Corona terjadi di ibu kota China, Beijing.
Baca lebih lajut »
Hasil Uji Coba Calon Vaksin Virus Corona Asal China Diklaim MenjanjikanSejumlah perusahaan dan peneliti China diizinkan menguji delapan calon vaksin pada manusia. Corona
Baca lebih lajut »
WHO akan Selidiki Asal-Usul Virus Corona di China |Republika OnlineAmerika sempat mencurigai virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, China
Baca lebih lajut »