Deepfake bisa berpotensi ganggu pemilu 2024.
Video Presiden Jokowi berpidato Bahasa Mandarin viral di media sosial. Terlihat Presiden Jokowi yang seakan-akan mahir berbahasa Mandarin berbicara di depan podium.
Merujuk dari laman softwarelab, Deepfake merupakan produk kecerdasan buatan atau artificial intelligence khususnya pembelajaran algoritme mendalam yang memiliki kemampuan untuk membuat konten palsu yang sangat terlihat realistis seperti halnya gambar, video, dan audio. Pembuatan deepfake bisa dilakukan dengan mudah dan singkat berkat bantuan alat-alat seperti Deep Art Effects, Deepswap, Deep Video Portraits, FaceApp, FaceMagic, MyHeritage, Wav2Lip, Wombo, dan Zao.Oleh karena itu, sangat penting untuk menemukan metode deteksi dan pencegahan yang efektif terhadap kecerdasan buatan tersebut.Merujuk dari Kapersky teknik manipulasi yang dihasilkan deepfake bisa digunakan untuk mempengaruhi situasi dan opini publik menjelang pemilu 2024.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KPU Grobogan Terima Logistik Kotak Suara & Bilik SuaraMenjelang pemilu Februari 2024, KPU Kabupaten Grobogan mulai menerima logistik untuk Pemilu 2024.
Baca lebih lajut »
Kominfo Khawatir Penggunaan Deepfake untuk Sebar Hoaks Pemilu 2024Kominfo khawatir akan hoaks Pemilu 2024 yang diproduksi menggunakan deepfake.
Baca lebih lajut »
Jelang Pemilu, Kominfo Minta Masyarakat Waspada Hoaks yang Pakai Deepfake dan AIKementerian Kominfo mewanti-wanti masyarakat akan ada kemungkinan penyalahgunaan deepfake AI, jelang Pemilu 2024.
Baca lebih lajut »
Ketua MPR RI Minta Pemerintah dan Masyarakat Antisipasi Deepfake Jelang Pemilu 2024Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengimbau pemerintah dan masyarakat untuk mengantisipasi ancaman deepfake yang dapat merusak demokrasi dan pemilu 2024.
Baca lebih lajut »
Viral Video Presiden Jokowi Pidato Pakai Bahasa Mandarin, Ternyata Hasil Editan Deepfake!Sebuah video yang memperlihatkan Presiden Jokowi pidato dengan bahasa Mandarin viral di medsos. Rupanya hasil penelusuran Kominfo menyebutkan video tersebut adalah hasil editan AI dan deepfake.
Baca lebih lajut »