Varian Delta dari virus corona kini menguasai lebih dari 80% kasus baru Covid-19 Amerika Serikat (AS).
Selasa, hal itu disampaikan pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci saat sidang senat pada Selasa .
Sidang tersebut menampilkan perdebatan sengit dengan Senator AS dari Partai Republik Rand Paul. Saat itu, dia menuduh Fauci berbohong tentang Institut Kesehatan Nasional yang menyediakan dana untuk penelitian di Institut Virologi Wuhan Tiongkok. Pada akhir Mei, Biden meminta para pembantunya untuk menyelidiki asal-usul virus dan melaporkan kembali kepadanya dalam waktu 90 hari. Teori yang lebih umum adalah bahwa virus itu berasal dari hewan, mungkin kelelawar, dan ditularkan ke manusia.Varian Delta yang lebih menular pertama kali ditemukan di India awal tahun ini. Sejak itu menjadi versi virus yang dominan di Amerika Serikat dan banyak negara lain. Ini telah terdeteksi di lebih dari 90 negara di seluruh dunia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Fauci: Varian Delta di balik lebih dari 80 persen kasus COVID di ASVarian Delta adalah penyebab lebih dari 80 persen kasus baru COVID-19 AS, tetapi vaksin resmi tetap lebih dari 90 persen efektif dalam mencegah rawat inap dan ...
Baca lebih lajut »
Obat Covid-19, Termasuk Varian Delta, Ronapreve Divalidasi JepangJepang menjadi negara pertama yang memvalidasi pengobatan antibodi Ronapreve untuk pasien Covid-19 berstatus ringan hingga sedang
Baca lebih lajut »
Fauci: Varian Delta Dominasi Kasus COVID di AS |Republika OnlineVarian Delta adalah penyebab lebih dari 80 persen kasus baru COVID-19 AS.
Baca lebih lajut »
Selain Indonesia, Ini Beberapa Negara Lainnya yang Diterjang Covid-19 Varian Delta - Tribunnews.comApalagi vaksinasi di banyak negara Asia masih berjalan lamban, sehingga menimbulkan kekhawatiran virus itu terus menular.
Baca lebih lajut »
Emas menguat 2,2 dolar, varian Delta COVID-19 menyebarkan kekhawatiranEmas menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menghentikan penurunan dua hari berturut-turut karena investor semakin khawatir dengan melonjaknya ...
Baca lebih lajut »